223 Jiwa di Blok Kiremong Desa Lebakmekar Belum Aman dari Ancaman Longsor

Aparat Desa Lebakmekar Kecamatan Greged meninjau lokasi tebing yang pernah longsor dan mengisolir satu blok warga, kemarin.-dokumen -tangkapan layar

CIREBON- Pasca longsor tebing yang menutup akses menuju Blok Kiremong Desa Lebakmekar Kecamatan Greged pada Maret 2023 lalu, hingga kini belum ada penanganan lebih lanjut.

Sekdes Lebakmekar, Kiki Wahyudi mengakui, pasca longsor hingga kini belum ada penanganan lanjutan agar tidak terjadi longsor pada tebing di jalan yang menjadi akses warga Blok Kiremong. 

Menurutnya, tebing di dekat jalan menuju Blok Kiremong sangat rawan kembali terjadi longsor, karena tanah tebing selalu bergerak kalau hujan besar.

“Warga khawatir akan terjadi longsor kembali,” katanya.

BACA JUGA:Sosok Ini Siap Bersaing dengan Ayu Untuk Dapat Rekom dari Gerindra

BACA JUGA:Pendamping Bacabup Petahana Hj Nina Agustina, Tobroni?

Jika terjadi longsor kembali, lanjut Kiki, akses Blok Kiremong akan tertutup dan warga terisolir.

“Di situ (Blok Kiremong) ada 68 KK dengan 223 jiwa, jika terjadi longsor lagi maka akan terisolir, kasihan masyarakat,” ungkapnya.

Kiki berharap, ada penanganan lanjutan, agar tidak terjadi longsor kembali, terlebih lagi beberapa bulan akan menjelang musim penghujan.

BACA JUGA:Buyar, Koalisi PKS-Nasdem Diobok-obok PDI Perjuangan

BACA JUGA:Keluarga Besar EWF Ikuti Lomba Fashion Show dan EWF CBN Cup

“Misalkan dibuat TPT atau apa, pasti pihak terkait lebih paham teknis agar tebing tidak terjadi longsor kembali,” katanya.

Menurut Kiki, di Blok Kiremong pergerakan tanah sering terjadi. “Memang baru satu kali longsor, tetapi pergerakan tanah di situ itu sangat kuat dan sangat berbahaya longsor kembali,” pungkasnya.

Tag
Share