Ketergantungan Bansos
ilustrasi--
Oleh: Fitri Ainurizki SKep*
BANTUAN sosial atau bansos telah menjadi topik yang menarik dalam konteks upaya pemerintah dalam membantu dan memberi dukungan kepada kelompok masyarakat rentan.
Upaya ini bertujuan untuk memberikan perlindungan sosial dan meringankan beban ekonomi masyarakat. Namun faktanya, keberadaan bantuan sosial seringkali justru memberikan dampak negatif yang tidak terhindarkan.
Bantuan sosial sering kali hanya seperti jalan untuk menuntun masyarakat menjadi pengemis professional yang memanjakan masyarakat.
BACA JUGA:Adu Jargon ala Bacawali
Dengan adanya bansos, pemerintah secara terus menerus memberikan asupan dan pertolongan kepada masyarakat yang mengakibatkan munculnya harapan dan ketergantungan yang besar dari masyarakat kepada pemerintah.
Ketergantungan pada bantuan sosial secara tidak langsung mendidik pola hidup malas bagi masyarakat. Ketergantungan membuat masyarakat kehilangan motivasi untuk bekerja.
Bantuan sosial yang diberikan secara terus menerus akan memicu timbulnya sikap tidak produktif.
Apabila ketergantungan secara terus menerus, kemiskinan tidak akan selesai sampai kapanpun. Masyarakat hanya akan bergantung pada bantuan sosial daripada bekerja, karena mereka tidak memiliki motivasi kerja lagi.
BACA JUGA:Teriakkan “Lanjutkan” Warnai Kegiatan Senam Ceria Bersama Imron
Mereka lebih memilih bersantai dan menunggu bantuan datang daripada harus menguras keringat dan bersusah payah untuk bekerja.
Masyarakat menjadi lebih memilih untuk menunggu bantuan sosial datang daripada susah payah mengambil langkah-langkah mandiri untuk memperbaiki kehidupan mereka.
Masyarakat akan kehilangan dorongan untuk bekerja secara mandiri, sehingga bisa saja mengakibatkan kurangnya rasa tangung jawab terhadap diri mereka sendiri.
Bantuan sosial pada hakikatnya bersifat bantuan sementara untuk menopang kehidupan, namun masyarakat cenderung mengandalkan bantuan sosial sebagai sumber pendapatan utama mereka.