Yang Muda yang Merencanakan Masa Depan Kota Cirebon

Oleh: Abdul Rozak*

BEBERAPA bulan menuju Pilkada serentak 2024 bertebaran foto-foto yang siap menjadi walikota Cirebon. Anak-anak muda yang menampakkan senyum memberitahukan bahwa mereka siap menjadi walikota.

Mereka siap dipilih. Mereka siap membawa kota Cirebon yang berbeda dengan kondisi sekarang. Janji mereka dinyatakan dengan satu kalimat yang diharapkan mendorong warga untuk memilihnya.

Mereka berupaya menarik warga dengan gambar yang dilengkapi “maklumat”. Kita berharap maklumat itu merujuk kepada hati mereka.

BACA JUGA:Kualitas Kinerja Pelaksanaan Anggaran Satuan Kerja Kementerian/Lembaga

Kalimat itu merujuk kepada hati mereka yang sehat, yang bersih, yang siap ruang hatinya dimasuki keluhan rakyat, yang hatinya istiqomah, yang siap mengolah dengan kecerdasan hati, tidak ditunggangi kepentingan pihak lain. Hatinya hanya berpihak kepada rakyat.

Kita berharap foto-foto mereka disiapkan serius sejalan dengan kesiapan menjadi pemikir yang hatinya selalu membincangkan rakyatnya, yang hatinya berdegup karena mengkhawatirkan nasib rakyat, yang hatinya siap berkorban dengan mendahulukan kepentingan rakyat.

Memimpin rakyat itu sesungguhnya memerlukan pengorbanan. Kita berharap anak-anak muda itu merencanakan kota Cirebon itu dengan hati tulus, betul-betul mementingkan rakyat, bukan mementingkan rakyat untuk kepentingan dirinya.

Rakyat hanya dibutuhkan untuk memperoleh jabatan. Betapa rakyat membutuhkan pemimpin lahir dan batin. Kehidupan yang sesungguhnya adalah bagaimana menjalankannya dengan katenangan, tidak banyak kejutan yang menyebabkan ketidakteraturan hidup.

BACA JUGA:H Surya Laporkan Dugaan Pelanggaran Kode Etik Penyelenggara Pemilu

Rakyat harus diberikan kesempatan menata hidupnya secara teratur karena segalanya telah disiapkan pemimpin (kepala daerah, misalnya). Aturan-aturan disiapkan untuk mengatur kehidupan rakyatnya yang menerjadikan kemudahan upaya rakyat memenuhi hajatnya.

Pemimpin harus menjamin bahwa rakyat dapat merancang anggaran pada awal tahun dengan “pasti”. Rakyat harus diyakinkan bahwa tidak kenaikan harga bahan pokok, misalnya, bahwa mudah mendapatkan kebutuhan hidup  sehari-hari.

Foto yang tersenyum itu belum memberikan harapan apa-apa. Mereka hanya menampakkan lahiriahnya. Mereka hanya memperlihatkan siap menjadi calon. Foto itu tampilan yang didesain sedemikian rupa agar menarik mata pengguna jalan raya.

Foto mereka besar-besar dengan warna warni, tetapi belum memberikan makna apa pun. Mereka hanya menyatakan masa depan kota Cirebon dengan sebuah kalimat yang menawan.

Tag
Share