Analisis Rokok Elektrik: Gaya Baru atau Malapetaka?

Ilustrasi rokok elektrik--radar cirebon

BACA JUGA:Terapkan One Way, Biar Alun-alun Pataraksa Tambah Ramai

Rokok elektrik ini memiliki cartridge yang harus diisi dengan cairan atau biasa disebut dengan e-liquid. Cairan ini mengandung beberapa zat seperti humektan, perasa, dan dapat mengandung nikotin serta zat aditif lain seperti cannabinoid dan THC.

Uap hasil pemanasan rokok elektrik ini bukanlah sekadar uap air biasa tetapi tersusun atas partikel yang berukuran sangat kecil sehingga bisa masuk ke dalam fungsi saraf dan dapat dikatakan bahwa rokok elektrik dapat membahayakan kesehatan.

Bahaya rokok elektrik ini juga diperkuat dengan penelitian yang memperkirakan secara epidemiologi pada 2060 nanti angka prevalensi penyakit paru obstruktif kronis akan terus meningkat akibat meningkatnya jumlah orang yang merokok.

Pada tahun 2019 dilaporkan bahwa terdapat peningkatan jumlah pada penderita penyakit paru seiring dengan bertambahnya penggunaan rokok elektrik.

BACA JUGA:Tolak Gabung ke Wilayah Cirebon Timur, Bupati : Sepenuhnya itu Menjadi Hak Warga Mundu

Bahkan studi terbaru menyatakan rokok elektrik memiliki potensi efek toksik seperti peningkatan jalan napas hiperreaktivitas, peradangan, penurunan inang pertahanan tubuh dan kemungkinan efek kardiovaskular (Balkissoon, 2019).

Walaupun banyak sekali penelitian yang dilakukan mengenai dampak dari penggunaan rokok elektrik ini, namun pengguna dari rokok ini masih terus meningkat tiap tahunnya, terutama dikalangan anak muda.

Ada beberapa alasan yang mendasari pernyataan ini, berdasarkan wawancara penulis dengan beberapa pengguna alasan utama menggunakan rokok elektrik ini adalah karena gaya hidup dan lingkungan bermain mereka. Mereka tergiur oleh tawaran dan cerita dari teman yang telah menggunakan rokok elektrik terlebih dahulu.

Selain itu, rokok elektrik juga relatif lebih murah karena bisa diisi ulang hanya dengan membeli liquidnya saja (Liber dkk. 2017).

BACA JUGA: Ardianto Wijaya Kusuma dan Valerina Daniel, Moderator Debat Capres-Cawapres

Sehingga rokok elektrik dianggap lebih hemat dalam jangka panjang dibandingkan dengan rokok konvensional. Rokok elektrik juga memiliki varian rasa yang beragam ini juga menjadi alasan bagi para anak muda untuk menggunakan rokok elektrik.

Perlu diingat bahwa risiko kesehatan yang terkait dengan rokok elektrik masih menjadi penelitian aktif sampai saat ini, dan penelitian lebih lanjut sedang dilakukan untuk memahami efek jangka panjang dari penggunaan rokok elektrik.

Serta penggunaan rokok elektrik diperkirakan akan tetap mengalami peningkatan, ini selaras dengan jumlah penduduk usia produktif dengan gaya hidup yang modern. Masyarakat juga belum sepenuhnya memahami bagaimana cara kerja serta dampak dari penggunaan rokok ini. Yang mereka pahami bahwa rokok elektrik lebih canggih dan hemat. (*)

Penulis adalah Mahasiswa Program Studi Kedokteran Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro 2023

Tag
Share