Bagaimana Kondisi Pasar Batik Trusmi? Kondisinya Sepi dan Terlantar, Butuh Sinergitas Semua Pihak

Ruang Diskusi Cirebon (RDC) melakukan audiensi bersama Komisi II DPRD Kabupaten Cirebon dan sejumlah dinas terkait lainnya.-dokumen -tangkapan layar

CIREBON- Untuk meramaikan Pasar Sentra Batik Trusmi membutuhkan sinergitas dengan semua pihak.

Agar pasar ini kembali menjadi ikon Cirebon dan menghidupkan kembali ekonomi lokal pasca pandemi.

Demikian salah satu hasil kesimpulan audiensi Ruang Diskusi Cirebon (RDC) dengan DPRD Kabupaten Cirebon yang digelar pada Selasa 2 Juli 2024.

BACA JUGA:Gus Mul Sudah Ketemu Ono, Apresiasi Namanya Masuk Bursa Calon Kepala Daerah Melalui PDIP

Selain komisi 2, hadir pula dinas terkait diantaranya,  Bapelitbangda, Disperdagin, Dinas Pariwisata, Diskominfo, Dishub, dan Disdik.

Wakil Ketua Komisi II, H Mohamad Ridwan MPdI menguraikan, terdapat tiga poin utama dari hasil audiensi tersebut.

Yakni,  kesepakatan bersama untuk meningkatkan daya saing Pasar Batik Trusmi. Kedua, pentingnya komunikasi untuk memunculkan ide dan inovasi. 

BACA JUGA:Sidang Praperdilan Pegi Setiawan, Polda Jabar: Semua Sesuai Prosedur

“Bagi RDC, ketika mempunyai gagasan untuk menggelar event, tinggal dikomunikasikan saja. Kami sepakat,” terangnya. 

Ketiga, lanjut Ridwan, pentingnya inovasi. “Jangan pernah lelah untuk berinovasi. Yakinlah suatu saat pasti berhasil, seperti halnya di Malioboro Yogyakarta,” katanya.

Pasar Sentra Batik Trusmi tidak terawat. Sepi dan dibiarkan telantar. Padahal, pembangunan pasar plat merah tersebut menelan anggaran miliaran rupiah.

BACA JUGA:Pilkada Kota Cirebon, Organisasi Sayap PDIP Tetap Dukung Bamunas

Perwakilan RDC, Ani menyoroti ketidak matangan pemerintah dalam menganalisis dampak pembangunan pasar. Faktanya, tak ada geliat dari pembangunan Pasar Batik Trusmi.

“Masyarakat menyayangkan anggaran besar yang digelontorkan untuk pembangunan pasar, namun akhirnya terbengkalai dan sepi. Apakah hanya sekadar menggugurkan kewajiban?” tanya Ani.

Tag
Share