Prioritaskan Anak Yatim dan Duafa, SMK Caruban Nagari Miliki BLK dan Lulusan Hafal 15 Juz
Pembina dan pengurus Yayasan Ki Ageng Tapa Jumajan Jati foto bersama dengan wisudawan kelas XII angkatan XV Ponpes Amparan Jati dan SMK Caruban Nagari usai kegiatan Khotmil Quran dan wisuda, akhir pekan kemarin.-dokumen -tangkapan layar
Terkait lulusan, lanjut Azwar Anas, sudah banyak yang berkarir di dunia kerja, berwirausaha dan menyelesaikan kuliah di perguruan tinggi baik S1 maupun S2.
“Bahkan, ada alumni angkatan lima yang sudah lulus kuliah mengabdikan ilmunya di lembaga ini,” katanya.
Azwar Anas berharap, sekolah yang memprioritaskan anak yatim dan duafa itu bisa lebih maju lagi dengan menambah jurusan baru yang lebih nyaman bagi perempuan.
BACA JUGA:Makan Gratis ala Komunitas Kosong 3 Cirebon: Buka Setiap Hari, Siapa Saja Boleh Mampir
“Untuk tahun ajaran 2024, sampai akhir bulan Juni sudah ada 23 siswa yang mendaftar. Pendaftaran masih dibuka hingga dua bulan mendatang. Semoga minat siswa yang mendaftar semakin banyak,” ujarnya.
Siswa yang mondok dan belajar di sini diprioritaskan untuk anak yatim dan duafa serta tidak dipungut biaya alias gratis.
Untuk membiayai proses pendidikan agar tetap berjalan, mengandalkan donatur dan kesanggupan dermawan untuk membantu yang tidak mampu.
BACA JUGA:Menteri BUMN Pastikan Peringatan HUT RI di IKN Gunakan Listrik Hijau
“Kami dapat BOS dari pemerintah, tetapi untuk operasional sehari-hari berupaya mandiri, dengan mengandalkan donatur dan dermawan serta unit usaha yayasan,” ujar Pembina Yayasan Ki Ageng Tapa Jumajan Jati, R Imanudin didampingi Sekretaris Yayasan Nuryani.
Ia mengatakan, lembaganya menggabungkan pendidikan formal SMK dan pondok pesantren.
Walaupun menggratiskan biaya sekolah dan pondok, pihaknya tetap berusaha untuk terus meningkatkan mutu pendidikan sehingga lebih baik dan berkualitas serta menghasilkan lulusan yang terampil dan berakhlak mulia.
BACA JUGA:DPUTR Akui Gapura Selamat Datang Kuningan Rusak, Perbaikan Dikerjakan Bulan Ini
“Siswa disini selain mondok juga mendapat pendidikan formal SMK jurusan teknik kendaraan ringan"
"Sehingga setelah lulus selain terampil untuk kerja, bisa berwirausaha, juga melanjutkan ke perguruan tinggi dengan memiliki akhlak yang baik"
"Kami sudah bekerja sama dengan beberapa lembaga perguruan tinggi yang ada di Cirebon,” ujarnya.