Lahan Sawah Dilindungi di Kabupaten Cirebon Terancam, Alami Penurunan di Angka 4 Ribu Ha

Para petani di Kabupaten Cirebon tengah menggarap lahan sawah, kemarin. Ribuan hektare lahan sawah dilindungi sudah beralih fungsi.-dokumen -pribadi

CIREBON-Berdasarkan data yang ada di Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon luas Lahan Sawah Dilindungi (LSD) menunjukan angka yang mengkhawatirkan.

Pada tahun 2021, jumlah LSD di Kabupaten Cirebon masih berada di angka 52 ribu hektare sawah. Namun, di tahun 2024 menurun secara signifikan.

Hal ini karena banyaknya pembangunan perumahan, pabrik, dan sektor industri bertambah setiap tahunnya.

BACA JUGA:Jamaah Diimbau Jaga Kondisi dan Sesuaikan Aktivitas

“Luas lahan sawah yang dilindungi turun, dari tahun 2021 sampai 2024, turun sekitar 4000 hektare. Banyak yang beralih fungsi menjadi perumahan, pabrik, dan lahan industri,” papar Sekretaris Distan Kabupaten Cirebon, Nanang Ruhyana kepada Radar Cirebon, kemarin.

Sesuai dari Raperda rencana tata ruang wilayah (RTRW), luas LSD di Kabupaten Cirebon pada tahun 2024, hanya berada di angka 48 ribu hektar. Artinya, jumlah tersebut turun sebanyak 4000 hektare. 

Kendati demikian, lanjutnya, masih banyak LSD di Kabupaten Cirebon. Seperti di wilayah Kecamatan Kapetakan, Gegesik Kaliwedi, Panguragan, Susukan, dan Kecamatan lainnya.

BACA JUGA:Ragam Curhat Warga saat Pemilu Awal: Butuh Jaringan PDAM Plus Sosialisasi Pilkada

Bahkan, Dinas Pertanian juga mencari solusi untuk memaksimalkan lahan tadah hujan yang ada di Kecamatan Beber, Suranenggala, dan lainnya. 

Nanang menyampaikan, pihaknya menargetkan 1.700 hektare lahan tadah hujan bisa produktif. Yang sebelumnya satu kali masa tanam, akan diupayakan untuk dua kali masa tanam dalam satu tahun. 

“Kemarin yang terverifikasi ada 248 hektare yang sudah siap sumber airnya ada baik dari sungai maupun irigasi sekunder,” kata Nanang.

BACA JUGA:Eti Masih Mendominasi Pemilu Awal, Kembali Unggul di Edisi 10

Pihaknya memanfaatkan program pompanisasi dari Kementerian Pertanian dengan mendroping mesin pompa ke para kelompok tani, termasuk untuk para petani di Kabupaten Cirebon.

Saat ini, bantuan pompa air yang untuk para kelompok tani di Kabupaten Cirebon sebanyak 130 mesin. Dimana satu unit pompa air tersebut diperkirakan dapat mengairi 10 hektare lahan tadah hujan.

Tag
Share