Minggu, 06 Okt 2024
Network
Beranda
Headline
Berita Utama
Wacana
Aneka Berita
Metropolis
Kabupaten
Kabupaten Cirebon
Kabupaten Kuningan
Kabupaten Indramayu
Kabupaten Majalengka
All Sport
Nasional
Internasional
Jawa Barat
Network
Beranda
Wacana
Detail Artikel
Ketika Musim Kondangan Tiba
Reporter:
Bambang
|
Editor:
Bambang
|
Rabu , 26 Jun 2024 - 17:55
ilustrasi--
ketika musim kondangan tiba oleh: asep budi setiawan* sulit dipungkiri, saya masih peduli pada hitungan-hitungan. ada bulan baik, ada hari baik. sulung nikah masih minta advis pada “sesepuh”. bahkan acara tertentu, yang dianggap sakral, saya masih bertanya. mungkin sekadar mencocokkan apa yang saya bahas dan tentukan dengan istri tidak jauh beda. soalnya, akhirnya, yang akan menanggung risiko kita-kita. sabtu dan minggu kemarin ada yang nikah. akad nikah mengambil hari lain. sabtu dan minggu, bagi pegawai negeri, libur. resepsi pernikahan tidak mengganggu hari kerja. baca juga:pemkab optimalkan peran ppid namun, kerap ada yang mengeluhkan, urusan kostum jadi pertimbangan. sedangkan di hari kerja bisa menggunakan uniform. seorang teman membuat postingan yang agak bombastis. iduladha, atau orang sunda menyebutnya "rayagung", banyak digunakan untuk melangsungkan kenduri. orang-orang melakukan selamatan pernikahan dan khitanan anak atau cucu. memang ini sudah mengurat mengakar di masyarakat. saya belum menelusurinya. sebuah tradisi turun temurun. kita seolah sulit menolaknya. saya pernah mendampingi sejumlah mahasiswa fakultas ilmu budaya universitas indonesia melakukan survei berkaitan dengan cara mengundang di sebuah desa di kuningan. baca juga:mutasi masih dalam kajian kajian yang dilakukan santri handayani berjudul “tradisi mengundang dengan menggunakan rokok di desa gunungkeling” dengan subjudul "cerminan kearifan lokal masyarakat sederhana". undangan dengan menggunakan rokok ini sudah berlangsung lebih dari setengah abad. masyarakat menggunakan rokok merek tertentu. ini hanya berlaku bagi warga setempat. dulu, sebelum rokok pabrik ada, masyarakat menggunakan daun kawung yang dilinting dan diisi tembakau. namun, undangan bagi warga yang berada di luar desa, tetap menggunakan kertas. satu minggu sebelum kenduri akan diadakan “talilitan”, syukuran sekaligus pemberitahuan si pengundang akan memiliki hajat. baca juga:secercah harapan menuju indonesia emas 2045 dalam pertemuan tersebut akan diberitahukan calon pengantin atau pengantin sunat. seperti lazimnya selamatan, pengundang akan memberikan penganan atau buah tangan. esok hari baru beredar "undangan" dengan menggunakan rokok. ada petugas pengedar undangan. ini termasuk panitia dan juru masak. ada ungkapan di antara warga desa, yang punya hajat adalah raja. maka orang berbondong-bondong membantu. pemberian rokok tidak sembarang. jenis dan jumlah menjadi patokan. warga biasa, kendati tidak ada kasta, cukup satu batang. baca juga:empat jamaah haji meninggal dunia sedangkan tokoh masyarakat minimal dua batang hingga satu bungkus. sebuah bentuk penghormatan. jumlah dan jenis rokok akan berpengaruh pada isi amplop. bahkan waktu kehadiran pun ada pengaturan tidak tertulis, ibu-ibu datang siang hari dan bapak-bapak malam hari. saya pun kerap mendapatkan cerita. setiap musim kondangan kadang ketar ketir. ini akan khawatir bila kondisi keuangan sedang tidak stabil. saat kita punya hajat, biasanya, ada yang memberikan sejumlah uang, beras, dan keperluan lain. jumlahnya sangat menggiurkan. namun, pemberian tersebut seperti sebuah investasi sebab suatu saat harus “dikembalikan”. baca juga:ekonomi kabupaten tumbuh 4,75 persen memang soal undangan bukan persoalan sepele. seorang sahabat, menikahkan anak bungsunya, saat "melekan" saya bertanya, "tetangga tidak kelihatan?" rumahnya nempel. bahkan berteriak dari rumah pun akan kedengaran. namun, saat akad dan resepsi pun tidak nampak hadir. dia tokoh masyarakat. entahlah, kenapa tidak diundang, saya tidak bertanya lebih jauh. inilah "unak-anik" undangan, ternyata, bisa "mencirikan" identitas dan ruang lingkup pergaulan seseorang. (*) *kepala dpmptsp kabupaten kuningan
1
2
»
Tag
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Radar Cirebon 27 Juni 2024
Berita Terkini
Waspada! Fenomena La Nina Akan Menerpa Indonesia pada Oktober 2024, Berpotensi Memicu Hujan Lebat di Wilayah B
Berita Utama
20 menit
Makin Populer! Akun Instagram Maarten Paes Kini Tembus Lebih dari 1,7 Juta Pengikut
All Sport
20 menit
Kalahkan China, Indonesia Juara Piala Suhandinata 2024
All Sport
38 menit
BPJS Kesehatan Tidak Menjamin Semua Layanan Kesehatan dan Penyakit, Berikut Info Lengkapnya
Nasional
18 jam
Hasil Survei Indikator, 83,4 Persen Masyarakat Yakin Pemerintahan Prabowo Lebih Baik
Nasional
18 jam
Berita Terpopuler
Pemkab Cirebon-Kuningan Sepakat Atasi Banjir Secara Bersama
Headline
23 jam
HUT Ke-79 TNI Berlangsung Meriah di Monas, Paling Ramai dari Tahun-Tahun Sebelumnya
Nasional
19 jam
BPJS Kesehatan Tidak Menjamin Semua Layanan Kesehatan dan Penyakit, Berikut Info Lengkapnya
Nasional
18 jam
Tim Pemenangan Ridhokan Mengaku Senang Ada Baliho Dirusak
Headline
23 jam
Hasil Survei, Kinerja Presiden Joko Widodo Selama Menjabat Dinilai Memuaskan Masyarakat
Nasional
18 jam
Berita Pilihan
Kevin Diks Beri Kode, Apakah Siap Bela Timnas Indonesia?
All Sport
1 hari
Ranking FIFA Timnas Indonesia Melesat Jika Mampu Kalahkan Bahrain dan China di Oktober Ini
All Sport
2 hari
Maarten Paes Alami Cedera Ringan, Nama Emil Audero Mencuat
All Sport
2 hari
Nama Justin Hubner Hilang dari Skuad Timnas Indonesia, Ada Apa Sebenarnya?
All Sport
3 hari
Ratusan Cagar Budaya Dikembalikan Belanda, Salah Satunya Ada Arca Ganesha
Nasional
3 hari