Jumat, 08 Nov 2024
Network
Beranda
Headline
Berita Utama
Wacana
Aneka Berita
Metropolis
Kabupaten
Kabupaten Cirebon
Kabupaten Kuningan
Kabupaten Indramayu
Kabupaten Majalengka
All Sport
Nasional
Internasional
Jawa Barat
Network
Beranda
Wacana
Detail Artikel
Ketika Musim Kondangan Tiba
Reporter:
Bambang
|
Editor:
Bambang
|
Rabu , 26 Jun 2024 - 17:55
ilustrasi--
ketika musim kondangan tiba oleh: asep budi setiawan* sulit dipungkiri, saya masih peduli pada hitungan-hitungan. ada bulan baik, ada hari baik. sulung nikah masih minta advis pada “sesepuh”. bahkan acara tertentu, yang dianggap sakral, saya masih bertanya. mungkin sekadar mencocokkan apa yang saya bahas dan tentukan dengan istri tidak jauh beda. soalnya, akhirnya, yang akan menanggung risiko kita-kita. sabtu dan minggu kemarin ada yang nikah. akad nikah mengambil hari lain. sabtu dan minggu, bagi pegawai negeri, libur. resepsi pernikahan tidak mengganggu hari kerja. baca juga:pemkab optimalkan peran ppid namun, kerap ada yang mengeluhkan, urusan kostum jadi pertimbangan. sedangkan di hari kerja bisa menggunakan uniform. seorang teman membuat postingan yang agak bombastis. iduladha, atau orang sunda menyebutnya "rayagung", banyak digunakan untuk melangsungkan kenduri. orang-orang melakukan selamatan pernikahan dan khitanan anak atau cucu. memang ini sudah mengurat mengakar di masyarakat. saya belum menelusurinya. sebuah tradisi turun temurun. kita seolah sulit menolaknya. saya pernah mendampingi sejumlah mahasiswa fakultas ilmu budaya universitas indonesia melakukan survei berkaitan dengan cara mengundang di sebuah desa di kuningan. baca juga:mutasi masih dalam kajian kajian yang dilakukan santri handayani berjudul “tradisi mengundang dengan menggunakan rokok di desa gunungkeling” dengan subjudul "cerminan kearifan lokal masyarakat sederhana". undangan dengan menggunakan rokok ini sudah berlangsung lebih dari setengah abad. masyarakat menggunakan rokok merek tertentu. ini hanya berlaku bagi warga setempat. dulu, sebelum rokok pabrik ada, masyarakat menggunakan daun kawung yang dilinting dan diisi tembakau. namun, undangan bagi warga yang berada di luar desa, tetap menggunakan kertas. satu minggu sebelum kenduri akan diadakan “talilitan”, syukuran sekaligus pemberitahuan si pengundang akan memiliki hajat. baca juga:secercah harapan menuju indonesia emas 2045 dalam pertemuan tersebut akan diberitahukan calon pengantin atau pengantin sunat. seperti lazimnya selamatan, pengundang akan memberikan penganan atau buah tangan. esok hari baru beredar "undangan" dengan menggunakan rokok. ada petugas pengedar undangan. ini termasuk panitia dan juru masak. ada ungkapan di antara warga desa, yang punya hajat adalah raja. maka orang berbondong-bondong membantu. pemberian rokok tidak sembarang. jenis dan jumlah menjadi patokan. warga biasa, kendati tidak ada kasta, cukup satu batang. baca juga:empat jamaah haji meninggal dunia sedangkan tokoh masyarakat minimal dua batang hingga satu bungkus. sebuah bentuk penghormatan. jumlah dan jenis rokok akan berpengaruh pada isi amplop. bahkan waktu kehadiran pun ada pengaturan tidak tertulis, ibu-ibu datang siang hari dan bapak-bapak malam hari. saya pun kerap mendapatkan cerita. setiap musim kondangan kadang ketar ketir. ini akan khawatir bila kondisi keuangan sedang tidak stabil. saat kita punya hajat, biasanya, ada yang memberikan sejumlah uang, beras, dan keperluan lain. jumlahnya sangat menggiurkan. namun, pemberian tersebut seperti sebuah investasi sebab suatu saat harus “dikembalikan”. baca juga:ekonomi kabupaten tumbuh 4,75 persen memang soal undangan bukan persoalan sepele. seorang sahabat, menikahkan anak bungsunya, saat "melekan" saya bertanya, "tetangga tidak kelihatan?" rumahnya nempel. bahkan berteriak dari rumah pun akan kedengaran. namun, saat akad dan resepsi pun tidak nampak hadir. dia tokoh masyarakat. entahlah, kenapa tidak diundang, saya tidak bertanya lebih jauh. inilah "unak-anik" undangan, ternyata, bisa "mencirikan" identitas dan ruang lingkup pergaulan seseorang. (*) *kepala dpmptsp kabupaten kuningan
1
2
»
Tag
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Radar Cirebon 27 Juni 2024
Berita Terkini
Perkembangan Psikologis Dampak Digitalisasi
Wacana
16 menit
Episode Baru bagi Buruh
Wacana
17 menit
Setelah Turun Hujan Atap SDN Nunuk Ambruk
Headline
37 menit
Taman Kehati Indramayu, Lestarikan Berbagai Spesies Tumbuhan dan Hewan
Headline
42 menit
Ratusan Lembar Surat Suara Untuk Pilgub Jabar Ditemukan Rusak
Headline
46 menit
Berita Terpopuler
Kejanggalan Gedung Setda Kota Cirebon Sempat Diincar KPK
Headline
20 jam
Komisi II DPRD Kota Cirebon Terima Aspirasi Pedagang Pasar
Berita Utama
21 jam
Ingatkan Tak Ubah Subtansi Perda RTRW
Headline
22 jam
Evaluasi Debat Pilkada Kota Cirebon: Tak Boleh Bawa Contekan, Lokasinya di Kabupaten Cirebon
Headline
20 jam
Guru Banyak yang Stres?
Wacana
23 jam
Berita Pilihan
Timnas Indonesia Resmi Jadi Tuan Rumah saat Kontra Bahrain, Menpora: Tidak Datang, WO
Headline
2 minggu
Timnas Indonesia Kalah Lawan China, Shin Tae Yong Beri Penjelasan Berikut
All Sport
3 minggu
Ranking FIFA Timnas Indonesia Anjlok, Hasil Arab Vs Bahrain Untungkan Indonesia
All Sport
3 minggu
Inilah Update Rangking FIFA Timnas Indonesia Terbaru Usai Tahan Imbang Bahrain
All Sport
4 minggu
Timnas Indonsia Turunkan Kekuatan Penuh, Yakin Bisa Curi Poin dari Bahrain
All Sport
1 bulan