Qurban BMH Bahagiakan Santri
UNTUK SANTRI: Daging kurban ini merupakan donasi dari BMH dan Yayasan Manarusalam.-ist-RADAR CIREBON
Gema takbir terus berkumandang yang diiringi oleh ratusan jamaah yang akan mengikuti Salat Idul Adha 1445 H di halaman Pesantren Hidayatullah Cirebon pada hari Senin, 17 Juni 2024, yang berlokasi di Jl Evakuasi Gg Langgar Kalikebat Karyamulya, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon.
Setelah salat dan khutbah selesai, acara dilanjutkan dengan makan pagi bersama oleh seluruh pengurus pesantren, panitia qurban, dan santri di rumah salah satu perintis Hidayatullah Cirebon, Hani, istri almarhum Ustaz Sigit Setiawan.
Pukul 08.00 WIB, seluruh panitia dan relawan pemotongan qurban berkumpul untuk bersiap melaksanakan prosesi penyembelihan.
Ustad Mistari sebagai koordinator pelaksanaan qurban memberikan arahan dan pemaparan agar selalu kompak dan menjalankan setiap tugas yang telah dipercayakan dengan sebaik mungkin serta penuh tanggung jawab.
Mistari menyebutkan bahwa tahun ini terdapat 3 ekor sapi dan 15 ekor domba yang disembelih sebagai hewan kurban.
Hewan-hewan kurban ini didonasikan oleh BMH dan Yayasan Manarusalam.
Dalam penyaluran hewan kurban ini, Mistari berharap dapat memenuhi kebutuhan 150 santri, 60 guru dan pengurus, serta 125 kupon penerima manfaat, yang diperkirakan akan mencakup sekitar 710 orang.
Pembina Pesantren Hidayatullah Cirebon, Toto Suryanto, mengaku senang dengan momen qurban ini sebagai sarana kebersamaan dalam berbagi kebahagiaan, serta meningkatkan ukhuwah baik antara santri, pengurus, maupun dengan warga sekitar.
Beberapa mudhohi juga hadir langsung untuk menyaksikan dan bahkan turut serta dalam proses penyembelihan.
Rinto Ariyanto, salah satu mudhohi sapi yang hadir, menyampaikan rasa terima kasih atas bantuan dalam proses penyembelihan dan pengelolaan hingga pendistribusian, semoga hal ini menambah keberkahan dan manfaat bagi masyarakat sekitar.
Koordinator BMH Cirebon, Asep Juhana, menyatakan bahwa qurban yang disalurkan melalui BMH tersebar ke beberapa lokasi, tidak hanya untuk santri penghafal Quran dan pengurus, guru di pesantren, tetapi juga disalurkan kepada beberapa Rumah Quran binaan yang jarang bahkan tidak pernah mendapat hewan kurban.
Asep juga menjelaskan bahwa Program Qurban Tanpa Batas Bahagia ini tidak hanya berlaku di pesantren, melainkan juga menjangkau daerah-daerah terpencil di Nusantara hingga Afrika dan Palestina. (abd)