Jelang Puncak Haji 2024, Jamaah Bersiap Menuju Arafah
Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas melakukan pengecekan di Arafah menjelang puncak haji.-KEMENAG-Radar Cirebon
Puncak rangkaian ibadah haji 2024 segera dimulai. Sesuai jadwal, jamaah haji akan bergerak ke Arafah pada Jumat 14 Juni 2024 untuk melaksanakan rukun haji Wukuf di Arafah pada keesokan harinya, Sabtu 15 Juni 2024.
Perlu diketahui, Pemerintah Arab Saudi menetapkan 1 Zulhijjah 1445 Hijriyah bertepatan dengan 7 Juni 2024. Karenanya, Wukuf di Arafah akan berlangsung pada 15 Juni 2024. Dan, jamaah haji Indonesia secara bertahap akan diberangkatkan dari hotel di Makkah menuju Arafah pada hari ini, 14 Juni 2024.
Jelang puncak haji, Menag Yaqut Cholil Qoumas telah mengecek persiapan layanan di Arafah, Muzdalifah, dan Mina atau Armuzna. Pengecekan dilakukan pada Selasa lalu (11/6) atau 3 hari sebelum kedatangan jamaah di Arafah. Menag ingin memastikan layanan yang disiapkan sudah sesuai dengan kontrak antara pemerintah Indonesia dengan Masyariq sebagai penyedia.
“Saya sudah lakukan pengecekan. Banyak perubahan yang sudah dilakukan oleh pihak Masyariq. Kini kita tinggal tawakal, menyerahkan pada kebesaran Allah semoga layanan di Armuzna berjalan dengan baik dan lancar,” kata Menag Yaqut Cholil Qoumas saat pengecekan di Arafah.
BACA JUGA:Untuk Keselamatan, Jamaah Haji Lebih Baik Ikut Skema Murur
Hampir dua jam di Arafah, Menag Yaqut melakukan pengecekan secara mendetail beragam fasilitas yang ada. Pengecekan antara lain untuk memastikan toilet berfungsi dengan baik, termasuk airnya, pendingin udara berjalan normal, dapur berikut ketersediaan kayu bakarnya, storage dan bahan baku makanannya, serta tenda dengan conblock beserta karpet dan kasurnya.
“Semua kita cek. Ada tambahan MCK yang diberikan masyarik sesuai pemintaan kita. Toile-toilet baru dibangun. Insya Allah lebih bagus dari sebelumnya, lebih luas, space lebih besar. Ini bagian dari ikhtiar kita semua memberikan kepuasan kepada jamaah dan membantu kekhusyukan jamaah dalam beribadah haji,” katanya.
Menag menilai, layanan yang disiapkan Masyariq sudah sesuai kontrak. Tenda di Arafah juga relatif lebih bagus. Bahkan, ada sejumlah tenda baru dengan bentuk dan bahan baru, meski belum untuk semua jamaah. Masyariq menyiapkan tenda model baru ini dengan kapasitas maksimal 30.000 jamaah.
“Tenda lebih bagus, atap lebih menyerap panas, dan dinding sudah pakai hard PVC yang lebih menyerap panas. Semua tenda juga sudah dilengkapi charger magnetic, tinggal ditempel dan bisa charge. Saya kira ada perubahan signifikan,” tegasnya.
BACA JUGA:Untuk Keselamatan, Jamaah Haji Lebih Baik Ikut Skema Murur
CEK MUZDALIFAH DAN MINA
Dari Arafah, Menag dan rombongan bertolak ke Muzdalifah untuk melihat langsung jalur taraddudi dan murur yang akan dilalui jamaah, serta banyaknya gedung toilet baru yang telah dibangun. Tahun ini, pergerakan jamaah dari Arafah akan dibagi dalam dua skema, yakni reguler dan murur.
Pergerakan reguler, jamaah akan diberangkatkan dari Arafah secara taraddudi (shuttle) dan turun di Muzdalifah. Sementara untuk skema murur, jamaah akan diberangkatkan dari Arafah setelah Maghrib, melewati Muzdalifah, lalu langsung menuju Mina. Skema murur diperuntukkan bagi jamaah risiko tinggi, lanjut usia, disabilitas, penguna kursi roda, dan para pendampingnya.
Skema murur diterapkan karena alasan masyaqqah dan menjaga keselamatan jamaah seiring keterbatasan areal Muzdalifah karena Mina Jadid sudah tidak digunakan dan ada pembangunan toilet dalam jumlah yang cukup banyak.