Rabu, 25 Des 2024
Network
Beranda
Headline
Berita Utama
Wacana
Aneka Berita
Metropolis
Kabupaten
Kabupaten Cirebon
Kabupaten Kuningan
Kabupaten Indramayu
Kabupaten Majalengka
All Sport
Nasional
Internasional
Jawa Barat
Network
Beranda
Wacana
Detail Artikel
Restorasi Lingkungan
Reporter:
Bambang
|
Editor:
Bambang
|
Rabu , 12 Jun 2024 - 16:12
ilustrasi--
restorasi lingkungan oleh: fitri ainurizki skep restorasi merupakaan suatu proses untuk membantu memulihkan suatu ekosistem yang telah terdegradasi, telah mengalami kerusakan atau mengalami kehancuran. hal ini merupakan suatu kegiatan yang disengaja dilakukan untuk menginisiasi atau mempercepat proses ekologi. restorasi termasuk suatu upaya untuk mengembalikan unsur biotik baik flora maupun fauna serta unsur abiotik (tanah, iklim, topografi dan lainnya) pada kawasan tertentu, sehingga tercapai keseimbangan hayati. baca juga:eksistensi konten dakwah restorasi ekologi (ekosistem) ini dapat dilakukan melalui penanaman, pengayaan, permudaan alam dan atau pengamanan ekosistem. artinya terdapat beberapa alasan, mengapa restorasi harus dilakukan, yakni: pertama lahan yang sehat mendukung eksosistem yang sehat. kedua degradasi lahan merupakan tantangan besar di seluruh dunia. ketiga memulihkan lahan memerlukan pendekatan yang berbeda-beda; keempat restorasi lahan memegang peranan penting dalam pencegahan perubahan iklim, dan kelima pemangku kepentingan lokal adalah aktor utama keberhasilan restorasi lahan. kelima alasan ini menjadi penting, karena ekosistem yang tidak sehat menyebabkan berbagai penyakit yang terus berkembangbiak dan menimbulkan kerugian harta bahkan nyawa. covid-19 sebagai contoh tahun 2020 masih menghantui penduduk bumi sampai saat ini. baca juga:bersama menjaga sinergitas kota cirebon kesetimbangan ekosistem yang terus terjaga adalah salah satu faktor pendukung untuk menjaga kelestarian kehidupan di bumi, termasuk kehidupan manusia. degradasi lingkungan tidak hanya “menghantui” negara berkembang, namun seluruh dunia. lingkungan yang terus mengalami tekanan, lambat laun akan memberikan reaksi di luar pemikiran manusia. banjir di kabupaten luwu, sekitar bulan lalu adalah bukti nyata, bagaimana lahan hutan telah bermetamorfosis yang sejatinya sebagai penadah hujan berubah menjadi awal mula bencana yang dampaknya masih terasa sampai saat ini. masih banyak contoh lain dan akan terus terjadi bencana lingkungan yang lebih besar, jika ekosistem hutan hanya dipandang sebagai sumber ekonomi. bahan tambang yang dimilikinya memang menjadi “gadis cantik” yang terus dilirik oleh investor. namun lirikan ini tidak membuat pengambil kebijakan untuk meraup pundi-pundi ekonomi dan kepentingan sesaat untuk tergoda. baca juga:dinas putr target tahun ini 16 sungai dilakukan normalisasi alasan untuk meningkatkan kesejahteraan warga menjadi bumerang sebagai penghancur masa depan warga yang telah lama bermukim di kawasan tersebut. pemulihan lahan membutuhkan waktu panjang dan tidak mudah. boleh jadi biaya yang diperlukan jauh lebih besar dari pada manfaat awal yang diperoleh. penulis berharap agar pengambil keputusan benar-benar melakukan kajian mendalam terhadap permintaan investor untuk melakukan penambangan, misalnya. artinya, pengambil kebijakan harus memerhatikan kepentingan yang lebih luas dan memberikan perhatian lebih dalam pada saat melakukan pendekatan. baca juga:sore ini pj walikota berangkat ke jakarta pendekatan yang dilakukan tidak harus sama pada setiap kejadian. masyarakat adat misalnya adalah komunitas yang harus dilibatkan dan didengar “suaranya” pada setiap pengambilan keputusan. sejatinya, isu lingkungan adalah isu krusial dalam pencegahan perubahan iklim. sadar atau tidak, saat ini terjadi, lingkungan tidak baik-baik saja, sampai awal juni ini, masih terjadi hujan yang sifatnya frontal. musim hujan sulit diprediksi kapan berakhir, begitu juga musim kemarau. warga masyarakat harus terus diberikan edukasi untuk melakukan adaptasi terhadap perubahan perilaku cuaca dan lainnya, adaptasi bukan hanya pada prilaku, tetapi juga pada perubahan pola pikir untuk mencermati keadaan lingkungan. baca juga:kapan perda utilitas kabel akan efektif? perilaku warga yang masih mengabaikan isu lingkungan membuat kurangnya kesadaran terhadap kemampuan lingkungan untuk memberikan perlindungan, sebatang pohon misalnya, menghasilkan oksigen untuk proses transpirasi manusia. begitu juga sebaliknya, manusia membuang karbondioksida untuk tumbuh-tumbuhan. jadi terdapat simbiosis mutualisme, dan saling terjadi ketergantungan. selama terjadi proses ketergantungan dan terpenuhinya kebutuhan antar makhluk hidup, ketergantungan makhluk hidup dengan lingkungan abiotiknya, dan kesetimbangan lainnya dalam eksosistem, maka kerusakan lingkungan dapat teratasi. kerusakan yang terjadi bisa berupa penggurunan dan lainnya. (*) penulis bekerja di rs umc cirebon
«
1
2
3
Tag
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Radar Cirebon 13 Juni 2024
Berita Terkini
Emil Audero Belum Pasti, Daniel Klein Jadi Opsi Pelapis Maarten Paes
All Sport
18 jam
GAIKINDO Sambut Insentif 3 Persen Kendaraan Hybrid untuk Dorong Penjualan 2025
Berita Utama
20 jam
Daftar Korban Kecelakaan Maut Rombongan SMP Darul Qur'an Gunung Sindur di Tol Malang
Berita Utama
20 jam
XL SATU Lite Kembali Hadir Sebagai Solusi Internet Rumah Nirkabel Praktis
Berita Utama
21 jam
Pastikan Natal Aman-Kondusif
Headline
1 hari
Berita Terpopuler
XL SATU Lite Kembali Hadir Sebagai Solusi Internet Rumah Nirkabel Praktis
Berita Utama
21 jam
Daftar Korban Kecelakaan Maut Rombongan SMP Darul Qur'an Gunung Sindur di Tol Malang
Berita Utama
20 jam
Emil Audero Belum Pasti, Daniel Klein Jadi Opsi Pelapis Maarten Paes
All Sport
18 jam
GAIKINDO Sambut Insentif 3 Persen Kendaraan Hybrid untuk Dorong Penjualan 2025
Berita Utama
20 jam
Berita Pilihan
Kabar Buruk Timnas Indonesia Jelang Kontra Vietnam di Piala AFF 2024, Salah Satunya Masalah Istirahat Pemain
Headline
1 minggu
Cuaca Ekstrem Landa Wilayah Indonesia, BMKG: Terjadi hingga April 2025
Nasional
2 minggu
Timnas Indonesia Melesat 21 Anak Tangga Ranking FIFA, Pencapaian Terbaik Shin Tae Yong
Headline
3 minggu
Piala AFF 2024, Marselino Ferdinan Diizinkan Oxford, Siap Gabung TC Timnas Indonesia di Bali
Headline
3 minggu
Presiden Prabowo akan Renovasi Sekolah Seluruh Indonesia, Total Anggaran Rp17 Triliun
Nasional
3 minggu