Jumat, 08 Nov 2024
Network
Beranda
Headline
Berita Utama
Wacana
Aneka Berita
Metropolis
Kabupaten
Kabupaten Cirebon
Kabupaten Kuningan
Kabupaten Indramayu
Kabupaten Majalengka
All Sport
Nasional
Internasional
Jawa Barat
Network
Beranda
Wacana
Detail Artikel
Kebiasaan Merokok Masyarakat Kabupaten Cirebon
Reporter:
Bambang
|
Editor:
Bambang
|
Minggu , 09 Jun 2024 - 15:46
Tembakau-net-
kebiasaan merokok masyarakat kabupaten cirebon oleh: harri ramdhani se* merokok atau menghisap daun tembakau sudah menjadi kebiasaan sejak zaman dahulu. berawal dari kebiasaan masyarakat suku indian (suku aztec dan maya) di amerika, 4.000 tahun sm silam. mereka menganggap bila mengunyah tembakau merupakan bagian dari ritual spiritual untuk memuja dewa atau roh. bahkan mereka kerap menjadikan tembakau sebagai salah satu campuran obat-obatan untuk penghilang rasa sakit. sampai pada tahun 1492, christopher columbus berlabuh di pulau san salvador. baca juga:rawat lingkungan gunung ciremai, 250 peserta ikuti gerakan sapu gunung, ada dari luar negeri kedatangan columbus disambut hangat oleh penduduk suku indian dan diberikan hadiah beberapa dedaunan tembakau kering sebagai penyambutan tamu. namun, saat itu columbus dan rombongannya masih bingung akan fungsi dari daun tersebut. kemudian mereka menemukan penduduk asli amerika tersebut sedang membakar dan menghirup asap daun tembakau. usai mengetahuinya, columbus pulang membawa daun tembakau dan memperkenalkannya sebagai komoditas dagang. tidak disangka, daun tembakau tersebut ternyata laku, terutama di kota pelabuhan spanyol dan portugis. baca juga:1.753 pppk dapat sk, bupati nina : pppk ikut bantu percepatan penurunan stunting penggunaan tembakau kian berkembang dengan menggunakan sebuah kertas khusus yang dilinting dengan menggunakan tangan. dengan cepat, cara baru tersebut menyebar dan diminati oleh para pelaut dan tentara. pada 1556, tanaman tembakau mulai dikembangkan di eropa. negara eropa yang pertama kali mengembangkan tembakau adalah prancis dan di sini pula sebutan rokok atau sigaret pertama kali dicetuskan. saat ini, kebiasaan merokok sudah sangat membudaya di masyarakat indonesia, bahkan di semua kalangan dan di semua lapisan masyarakat. baca juga:jadi agenda rutin, polsek sukagumiwang santuni anak yatim kebiasaan merokok sepertinya sudah mendarahdaging. sulit untuk menghilangkan kebiasaan merokok. meskipun pemerintah sudah mengeluarkan himbauan dan peringatan keras akan bahaya merokok, masyarakat tetap saja merokok. bahaya rokok bagi kesehatan fenomena munculnya rokok-rokok baru dengan merek yang aneh-aneh menjadi bukti bahwa kenaikan harga rokok-rokok mainstream justru menjadi berkah tersendiri bagi para penikmat rokok. ya, rokok-rokok merek baru yang bermunculan bak jamur di musim hujan itu menawarkan harga yang jauh lebih murah daripada rokok-rokok lama yang harganya melambung sangat tinggi. baca juga: peduli masalah stunting, polresta cirebon beri sembako dan makanan bergizi rokok-rokok baru itu laris manis di pasaran. jadi, kesimpulannya, kenaikan cukai rokok yang membuat harga rokok melambung tinggi tidak membuat masyarakat mengurangi konsumsi rokok karena memang tersedia rokok-rokok pengganti yang harganya jauh lebih murah. dari segi apapun, khususnya dari segi kesehatan, merokok sangat merugikan. menurut who, tembakau membunuh lebih dari 8 juta orang setiap tahunnya, termasuk sekitar 1,3 juta orang bukan perokok atau perokok pasif. sekitar 80% dari 1,3 miliar pengguna tembakau di dunia tinggal di negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah, termasuk indonesia. dalam sumber yg sama, menurut who, lebih dari 40 persen perokok di dunia (hampir setengahnya), meninggal karena penyakit paru-paru, seperti kanker, penyakit pernapasan kronis, dan tbc. baca juga:banyak dokumen belum terasipkan, pemkab cirebon siap daftarkan ke anri dalam sebuah penelitian di inggris, seperti dikutip dari netdoctor.co.uk, ada 15 penyakit yang dapat disebabkan oleh rokok. yaitu; kanker paru, kanker kandung kemih, kanker payudara, kanker serviks, kanker kerongkongan, kanker pencernaan, kanker ginjal, kanker mulut, kanker tenggorokan, serangan jantung, penyakit jantung koroner (pjk), aterosklerosis, penyakit paru obstruktif kronik (ppok), impotensi, dan gangguan medis lainnya. hal ini membuat kerugian ekonomi dari penggunaan tembakau sangat besar dan mencakup biaya perawatan kesehatan yang signifikan untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh penggunaan tembakau. belum lagi hilangnya sumber daya manusia yang diakibatkan oleh morbiditas dan mortalitas yang disebabkan oleh tembakau. baca juga:ayu mendaftar pilbup lewat dpd gerindra jabar, itu dibenarkan ketua dpc h subhan di indonesia, beban biaya kesehatan akibat penyakit terkait rokok konon mencapai 27,7 triliun dan lebih dari setengahnya atau sebesar 15,5 triliun ditanggung oleh bpjs. ini yang konon membuat bpjs tekor, karena pemasukannya lebih kecil dari pengeluaran. alasan inilah yang membuat para praktisi kesehatan menyuarakan agar pemerintah lebih berani lagi menaikan cukai rokok. tembakau dan pengeluaran rumah tangga salah satu studi who mengemukakan bahwa para perokok aktif dan pasif menghabiskan 1,4 juta dollar untuk biaya yang berhubungan dengan rokok, seperti untuk membeli rokok, berobat, waktu kerja dan upah yang hilang karena sakit akibat rokok, biaya karena paparan rokok, dan lain sebagainya. angka yang sangat fantastis. bagaimana dengan di indonesia? apakah masyarakat menghabiskan banyak uang untuk merokok? baca juga:sebagai pemenang pemilu, kader dorong pdip usung paslon dari internal mari kita lihat data bps tentang pengeluaran masyarakat. dalam survei susenas, bps mencatat pengeluaran dalam dua kategori, yaitu makanan dan non makanan. pengeluaran untuk rokok dimasukan kedalam kategori makanan. tapi sebelum membahas pengeluaran terkait rokok, kita lihat dulu data survey susenas maret 2023 tentang banyaknya penduduk usia 15 tahun ke atas yang merokok di kabupaten cirebon. angkanya cukup mencengangkan yaitu sebesar 31,07 persen. meskipun turun dari tahun lalu yang sebesar 32,52 persen, angka persentase ini masih cukup mengkhawatirkan. bisa dikatakan hampir sepertiga penduduk 15 tahun keatas di kabupaten cirebon adalah perokok. dan rata-rata pada tahun 2023 ini, mereka menghabiskan 68,93 batang rokok dalam seminggu. baca juga:warga demo tarif pbb, pj walikota cirebon tegaskan jalan terus kabar baiknya, angka ini menurun dari tahun lalu. tahun lalu masyarakat kabupaten cirebon rata-rata mereka menghabiskan 73,55 batang rokok dalam seminggu. dalam konsep bps, pada survey susenas maret 2023, kondisi perekonomian masyarakat dibagi kedalam tiga golongan/lapisan berdasarkan kelompok pengeluaran, yaitu 40 persen terbawah, 40 persen tengah, dan 20 persen teratas. pada lapisan 40 persen terbawah, ada 28,15 persen penduduk usia 15 tahun yang merokok, sedangkan pada golongan 40 persen menengah ada 32,52 persen penduduk usia 15 tahun yang merokok, dan pada golongan 20 persen teratas ada 33,37 persen persen penduduk usia 15 tahun yang merokok. melihat data ini, maka dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi golongan kelompok pengeluaran, maka semakin tinggi persentase penduduk usia 15 tahunnya yang merokok. baca juga:kasus vina cirebon, da'i bachtiar meluruskan berita-berita keliru di medsos uniknya, hal berbeda ditemui pada data jumlah batang rokok yang dihabiskan pada ketiga kelompok pengeluaran. jika kita melihat per kelompok pengeluaran, maka golongan 40 persen terbawah justru menghabiskan batang rokok terbanyak, yaitu rata-rata 71,85 batang per minggu. diikuti golongan 40 persen menengah sebanyak 67,48 batang per minggu dan golongan 20 persen teratas sebanyak 66,63 batang rokok per minggu. hal ini membuktikan bahwa kelompok ekonomi terbawah, meskipun dalam keadaan ekonomi yang sulit, masih mengkonsumsi rokok dalam jumlah yang banyak. kembali ke pengeluaran terkait merokok, seperti yang sudah dijelaskan di atas, dalam survey susenas kondisi perekonomian masyarakat dibagi kedalam tiga golongan/lapisan, yaitu 40 persen terbawah, 40 persen tengah, dan 20 persen teratas. baca juga:netty dukung suhendrik maju pilkada kota cirebon di kabupaten cirebon, pada lapisan ekonomi 40 persen terbawah, pengeluaran per kapita per bulan untuk rokok/tembakau adalah rp42.492, untuk lapisan 40 persen menengah pengeluaran per kapita per bulan untuk rokok/tembakau adalah rp93.175, dan untuk lapisan 20 persen teratas menghabiskan rp215.396 per kapita per bulan untuk membeli rokok/tembakau. dari ketiga lapisan/golongan ekonomi ini secara rata-rata masyarakat kabupaten cirebon menghabiskan rp.97.442 per kapita per bulan untuk membeli rokok/tembakau. yang menjadi pertanyaan, berapa proporsi dari total pengeluaran yang digunakan masyarakat untuk membeli rokok. seperti kita ketahui bahwa dalam teori ekonomi, terdapat tiga macam kebutuhan secara umum, yaitu kebutuhan primer, sekunder dan tersier. baca juga:guna tingkatkan kompetensi, mahasiswa ipb cirebon magang di news dan translation agency kebutuhan primer dapat berupa sandang, pangan dan papan. dalam survey susenas, sebagaimana yang telah dijelaskan di atas, pengeluaran dicatat kedalam dua kategori yaitu makanan dan non makanan. untuk golongan 40 persen terbawah, pengeluaran untuk makanan per kapita perbulan adalah rp392.759, dengan pengeluaran untuk rokok per kapita per bulan yang sebesar rp42.492 maka pengeluaran untuk rokok mencapai 10,8 persen dari total pengeluaran untuk makanan. sedangkan untuk lapisan 40 persen menengah, dengan total pengeluaran makanan sebesar rp652.423 maka pengeluaran untuk rokok adalah sebesar 14,2 persen dari total pengeluaran makanan. dan untuk lapisan 20 persen teratas, total pengeluaran makanan adalah rp1.286.440. maka persentase pengeluaran untuk rokok adalah adalah sebesar 16,7 persen dari total pengeluaran makanan. baca juga:ojk cirebon kukuhkan pimpinan baru dengan melihat data ini, kesimpulannya semakin besarnya pengeluaran untuk konsumsi makanan, maka maka pengeluaran untuk rokok juga semakin besar. untuk rata-rata kabupaten cirebon, pengeluaran rokok adalah sebesar 14,4 persen dari total pengeluaran makanan masyarakat per kapita per bulan. bagaimana apabila kita bandingkan pengeluaran untuk rokok dengan total pengeluaran rumah tangga (makanan dan minuman). menurut survey susenas maret 2023, golongan 40 terbawah memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan sebesar rp608.148, jadi pengeluaran untuk membeli rokok/tembakau yang sebesar rp42.492 adalah 6,9 persen dari total pengeluaran rata-rata per kapita per bulan. baca juga:juara poster tanggap bencana di apeksi sedangkan di lapisan 40 persen menengah, yang memiliki memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan sebesar rp1.089.135, pengeluaran rokok yang sebesar rp93.175 adalah 8,5 persen dari total pengeluaran per kapita per bulannya. berbeda lagi dengan kondisi pada golongan 20 persen teratas, dengan pengeluaran per kapita per bulan sebesar rp2.752.433, pengeluaran untuk rokoknya adalah sebesar rp. 215.396 atau 7,8 persen dari total pengeluaran per kapita per bulannya. melihat data ini, maka dapat disimpulkan dolongan masyarakat 40 persen menengahlah yang menghabiskan lebih banyak uangnya untuk membeli rokok karena memiliki persentase pengeluaran rokok terbesar (8,5 persen) dibanding total pengeluarannya. kesimpulan dari tulisan ini adalah meskipun ditengah naiknya harga komoditas pangan secara umum yang menyebabkan pengeluaran konsumsi membengkak, dan dengan penghasilan yang terbatas, masyarakat kabupaten cirebon masih mengalokasikan uangnya untuk mengkonsumsi rokok. baca juga:survei geolistrik air tanah, kedalaman hingga 40 meter bila dibandingkan dengan hasil survey susenas maret tahun 2022, terjadi penurunan persentase penduduk usia 15 tahun keatas yang merokok pada hasil survei susenas maret 2023, disertai dengan berkurangnya pula jumlah rokok yang dikonsumsi selama seminggu terakhir. kondisi ini cukup menggembirakan namun tetap harus diwaspadai karena jumlah perokok aktif masih relatif tinggi. semoga jumlah perokok dan jumlah rokok yang dikonsumsi di kabupaten cirebon akan semakin menurun di masa yang akan datang dengan semakin tingginya kesadaran masyarakat akan bahaya merokok dan promosi kesehatan yang baik dari pemerintah. (*) penulis adalah statistisi ahli muda bps kabupaten cirebon
1
2
3
4
»
Last
Tag
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Radar Cirebon 10 Juni 2024
Berita Terkini
Kolaborasi Pengentasan Permukiman Kumuh
Metropolis
9 jam
Walikota dan DPRD Bisa Tidak Gajian
Metropolis
9 jam
Kejanggalan Gedung Setda Kota Cirebon Sempat Diincar KPK
Headline
10 jam
Evaluasi Debat Pilkada Kota Cirebon: Tak Boleh Bawa Contekan, Lokasinya di Kabupaten Cirebon
Headline
10 jam
Mengenal Soerjadi Soerjadarma, Keturunan Kanoman Cirebon yang Jadi Perintis AURI
Headline
10 jam
Berita Terpopuler
Kejanggalan Gedung Setda Kota Cirebon Sempat Diincar KPK
Headline
10 jam
Guru Banyak yang Stres?
Wacana
13 jam
Evaluasi Debat Pilkada Kota Cirebon: Tak Boleh Bawa Contekan, Lokasinya di Kabupaten Cirebon
Headline
10 jam
Kuwu Ciwaringin Diberhentikan Sementara, Diduga Selewengkan Dana APBDes
Headline
14 jam
Walikota dan DPRD Bisa Tidak Gajian
Metropolis
9 jam
Berita Pilihan
Timnas Indonesia Resmi Jadi Tuan Rumah saat Kontra Bahrain, Menpora: Tidak Datang, WO
Headline
2 minggu
Timnas Indonesia Kalah Lawan China, Shin Tae Yong Beri Penjelasan Berikut
All Sport
3 minggu
Ranking FIFA Timnas Indonesia Anjlok, Hasil Arab Vs Bahrain Untungkan Indonesia
All Sport
3 minggu
Inilah Update Rangking FIFA Timnas Indonesia Terbaru Usai Tahan Imbang Bahrain
All Sport
3 minggu
Timnas Indonsia Turunkan Kekuatan Penuh, Yakin Bisa Curi Poin dari Bahrain
All Sport
1 bulan