Kebiasaan Merokok Masyarakat Kabupaten Cirebon

Tembakau-net-

Oleh: Harri Ramdhani SE*

MEROKOK atau menghisap daun tembakau sudah menjadi kebiasaan sejak zaman dahulu. Berawal dari kebiasaan masyarakat suku Indian (Suku Aztec dan Maya) di Amerika, 4.000 tahun SM silam.

Mereka menganggap bila mengunyah tembakau merupakan bagian dari ritual spiritual untuk memuja dewa atau roh. 

Bahkan mereka kerap menjadikan tembakau sebagai salah satu campuran obat-obatan untuk penghilang rasa sakit. Sampai pada tahun 1492, Christopher Columbus berlabuh di Pulau San Salvador.

BACA JUGA:Rawat Lingkungan Gunung Ciremai, 250 Peserta Ikuti Gerakan Sapu Gunung, Ada Dari Luar Negeri

Kedatangan Columbus disambut hangat oleh penduduk suku Indian dan diberikan hadiah beberapa dedaunan tembakau kering sebagai penyambutan tamu.

Namun, saat itu Columbus dan rombongannya masih bingung akan fungsi dari daun tersebut. Kemudian mereka menemukan penduduk asli Amerika tersebut sedang membakar dan menghirup asap daun tembakau.

Usai mengetahuinya, Columbus pulang membawa daun tembakau dan memperkenalkannya sebagai komoditas dagang.

Tidak disangka, daun tembakau tersebut ternyata laku, terutama di kota pelabuhan Spanyol dan Portugis. 

BACA JUGA:1.753 PPPK Dapat SK, Bupati Nina : PPPK Ikut Bantu Percepatan Penurunan Stunting

Penggunaan tembakau kian berkembang dengan menggunakan sebuah kertas khusus yang dilinting dengan menggunakan tangan.

Dengan cepat, cara baru tersebut menyebar dan diminati oleh para pelaut dan tentara. Pada 1556, tanaman tembakau mulai dikembangkan di Eropa.

Negara Eropa yang pertama kali mengembangkan tembakau adalah Prancis dan di sini pula sebutan rokok atau sigaret pertama kali dicetuskan. 

Saat ini, kebiasaan merokok sudah sangat membudaya di masyarakat Indonesia, bahkan di semua kalangan dan di semua lapisan masyarakat.

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan