Pak Iing yang Tak Pernah Mau Terlihat Sakit
Alm. Iing Casdirin--
BACA JUGA:Pencairan Dana Hibah Pilkada Bisa Lebih Cepat
Setelah penyakit yang diderita kian parah, beliau masih berusaha datang ke kantor. Lalu tetap beraktivitas seperti biasa. Tidak pernah bercerita bahwa kondisinya kian drop. Masih haha hihi di Warkop Waw.
Padahal waktu itu, hipertensi sudah merembet ke organ lain. Sampai pada 21 Maret 2024, pagi-pagi Ibu Aat menghubungi. Permintaannya hanya satu yakni membujuk agar Pak Iing bersedia cuci darah. Posisi waktu itu, sudah terbaring di ICU RS Mitra Plumbon. Kadar kreatinin hampir 30.
Sudah banyak pihak yang membujuk. Gagal. Entah mengapa, istri Pak Iing, Rd Aat Ratnaningrum, terpikir agar CEO Radar Cirebon Group, Yanto S Utomo yang mencoba membujuk Pak Iing. Siapa tahu berhasil.
Pak Yanto menemui Pak Iing di Ruang ICU RS Mitra Plumbon. Bujukan itu didengar. Berhasil. Proses cuci darah pun dilakukan. Selang beberapa hari kemudian, keluar rumah sakit. Terlihat lebih sehat. “Sekarang tekanan darah saya 130,” katanya.
BACA JUGA:Mahasiswa Demo Kenaikan PBB tahun 2024
Tanda-tanda kesehatannya berangsur pulih, kian terlihat. Saat pertandingan Semifinal Piala Asia U-23, ikut nonton bareng di halaman Graha Pena Radar Cirebon.
Di tengah proses pemulihan, juga sempat beberapa kali masuk kantor. Kembali duduk di kursinya. Dengan gaya khasnya, yang tentu akan saya rindukan. “Tensi saya sekarang normal,” katanya.
Dalam masa pemulihan itu, Pak Iing masih harus menjalani cuci darah. Setidaknya 2 kali dalam seminggu. Sampai akhirnya kabar itu datang kembali. Pak Iing kembali dirawat di rumah sakit. 24 hari lamanya terbaring di ICU tak sadarkan diri.
Hingga akhirnya menghembuskan napas terakhir. Dan kami pun harus mengucap perpisahan. Selamat jalan Pak Iing. (*)
Penulis adalah GM Radar Cirebon