Pak Iing yang Tak Pernah Mau Terlihat Sakit

Alm. Iing Casdirin--

Oleh Yuda Sanjaya*

KABAR duka itu datang lewat pukul 21.10 WIB, Senin, 27 Mei 2024. Rd Aat Ratnaningrum menghubungi lewat panggilan telepon. Sayang, panggilan masuk itu, tak terjawab.

Tak biasanya, saya sudah terlelap pukul 21.00 WIB. Padahal, saya sedang aktif koordinasi dengan wartawan di lapangan yang meliput kasus Vina.

Di Polres Cirebon Kota, ada saksi Linda sedang diperiksa. Sosok yang dinanti publik ini akhirnya muncul ke permukaan.

BACA JUGA:Dua Platform Digital: Sampean dan Sedulur

Linda terlewat. Kabar duka itu pun lewat begitu saja. Bukan main kagetnya, Selasa subuh, 27 Mei 2024. Beberapa grup WhatsApp sudah memasang foto Pak Iing dengan ucapan Innalillahi Wa Innailaihi Rajiun. 

Pak Iing, demikian saya biasa menyebut Iing Casdirin.  Sosok senior di Radar Cirebon Group. Pernah memimpin seluruh media di grup perusahaan media ini.

Pernah menjadi Pemred Koran Radar Cirebon, Pemred Radar Cirebon Online, Pemred RCTV, lalu Pemred Rakyat Cirebon. Di luar Radar Cirebon Group, Pak Iing juga pernah menjadi Pemred di Koran Gorontalo Post. 

Tentu kabar duka tersebut membuat kaget banyak pihak. Apalagi yang tidak mengetahui kalau pria kelahiran Cirebon, 20 Mei 1975 tersebut sudah menderita sakit beberapa tahun terakhir.

BACA JUGA:Pengurus GMI 2024-2029 Dikukuhkan

Tahun 2015 awal mula Pak Iing terdeteksi hipertensi. Saya sendiri baru tahu ketika pandemi Covid-19. Pak Iing beberapa kali gagal untuk menerima vaksin. Musababnya adalah tekanan darah yang nyaris selalu di atas 170.

Dalam keseharian di kantor, Pak Iing memang sesekali kerap duduk di kursi santai dan memejamkan mata. Lalu, kembali kerja. Mungkin kondisinya memang sedang kurang sehat. Mungkin tekanan darahnya sedang naik tinggi.

Seringkali juga sesama rekan di kantor memintanya untuk pulang dan beristirahat di rumah. Tetapi, ucapan semacam itu, selalu diabaikan. Pak Iing, seperti tidak mau dianggap sakit. Tidak mau terlihat sakit.

Di tengah kondisi itu, Pak Iing masih sempat berusaha menyelesaikan kuliah strata 1. Meski sebagian besar perkuliahan dilaksanakan secara daring. Hari Minggu tiba-tiba ada di kantor. Nyaris seharian memandang layar komputer, mengikuti perkuliahan via Zoom.

Tag
Share