Eksistensi Pendidikan Milenial

Ilustrasi--

BACA JUGA:14 Hari Lagi Imron dan Ayu Lengser, Mendagri akan Tunjuk Pj Bupati Cirebon

Mengawal perjuangan dan melestarikan budaya Indonesia sebagai bentuk karya yang harus di kenang dan di jadikan bukti otentik, bahwa mereka pernah berjuang demi Bangsa.

Hubungan zaman dahulu dengan saat ini, memiliki erat kaitannya dari sisih kemanusiaan, dimana pendidik memiliki perang untuk mencerdaskan anak didik dan menumbuhkan perilaku bermoral.

Pendidikan milenial menghargai jasa pahlawan pendidikan melalui perjuangan, sehingga dapat menikmati kebebasan dalam pendidikan atau tidak merasakan penindasan.

Esensi pendidikan tidak lain adalah ilmu pengetahuan, keterampilan, dan kecakapan hidup yang pada umumnya mencerminkan kecerdasan manusia (intelek, emosiona, spiritual).

BACA JUGA: Pilkada Kabupaten Cirebon, Rekom PDIP untuk Imron atau Ayu?

Pilar kecerdasan ini dapat membentuk manusia yang utuh, integral dan otonom.

Lebih jauh, kecerdasan manusia dapat diartikan dan dirumuskan sebagai kompetensi hidup manusia.

Memperingati pendidikan nasional membuahkan kesadaran bagi siswa untuk menjalani pendidikan dengan sungguh-sungguh, bertujuan menjaga Bangsa Indonesia dari rezim yang ingin merusak tatanan lembaga.

Pahlawan pendidik memberikan kebebasan bagi generasi milenial untuk memilih sekolah yang diinginkan.

BACA JUGA:Terikat Aturan, ASN Maju Pilkada Harus Mundur

Para pendahulu menjalani pendidikan dengan beranjak ke rumah guru untuk melaksanakan pembelajaran dengan membawa senjata untuk melindungi dari penjajah yang ingin membubarkan pembelajaran dilakukan kelompok masyarakat.

Penjajah tak rela, ketika melihat kelompok masyarakat Indonesia berilmu, karena akan melakukan perlawanan dengan kecerdasan yang dimiliki.

Hari pendidikan Indonesia memberikan banyak pembelajaran untuk merawat Bangsa dan mencerdaskan generasi berikutnya,mulai dari pemerhati pendidikan hingga pendidik memiliki misi yang sama menjaga poros keutuhan Bangsa.

Tujuan eksistensi pendidikan menciptakan ruang bagi guru dan siswa untuk mendalami metode maupun gaya belajar dapat menuntaskan problem pendidikan era milenial dan memperoleh kenyamanan dalam belajar. Sehingga menemukan titik klimaks dalam pendidikan menjadi Insan kamil (Manusia Sempurna). (*)

Tag
Share