RSUD Arjawinangun Siapkan Ruang Khusus Bagi Caleg Stres

Direktur RSUD Arjawinangun dr Bambang Sumardi mengatakan, pihaknya sudah menyiapkan ruangan untuk perawatan para caleg yang mengalami gangguan jiwa akibat tidak terpilih jadi wakil rakyat dalam Pemilu 2024-dokumen -istimewa

CIREBON - Dalam gelaran Pemilu 2024, mesti saja ada orang yang tidak kuat mental, terutama para calon legislatif. Mereka yang menjadi caleg berharap bisa terpilih dan  duduk di kursi  gedung DPRD sebagai wakil rakyat. Namun, bagaimana dengan mereka yang tidak beruntung dan harus gigit jari karena tidak terpilih menjadi anggota DPR atau DPRD?

Nah, untuk mengantisipasi para caleg yang gagal dan mentalnya terganggu, pihak RSUD Arjawinangun sudah mengantisipasi dengan menyiapkan ruangan khusus buat para caleg yang gagal ini.  RSUD yang berada di wilayah Barat Kabupaten Cirebon ini, sudah menyiapkan klinik jiwa untuk masyarakat Kabupaten Cirebon yang butuh pelayanan penanganan jiwa. 

Direktur RSUD Arjawinangun dr Bambang Sumardi  mengatakan, pelayanan kesehatan jiwa ini menggunakan sistem terpadu yang terdiri dari empat ruang agitasi, ruang tenang dan semi tenang dengan 33 tempat tidur (TT)

BACA JUGA:Segabon Bagikan Kaus Ganjar di Kawasan Kanoman

“Klinik jiwa sudah disiapkan untuk masyarakat Kabupaten Cirebon yang membutuhkan pelayanan kesehatan jiwa," kata Bambang Sumardi, kemarin.

Kata dia, ruang pelayanan jiwa mengalami peningkatan jumlah pasien di setiap momen pemilu, termasuk pada Pemilu 2019 silam. Meskipun angkanya tak signifikan, tapi pihaknya tetap bersiap menyambut hajatan demokrasi lima tahunan tersebut.

Sementara untuk tenaga kesehatan yang ditempatkan di ruang pelayanan gangguan jiwa ada 20 orang. Di antaranya ada satu orang dokter jiwa, dokter umum yang sudah terlatih, dan juga para perawat. “Ruang pelayanan ini sebenarnya sudah disiapkan sejak tahun 2014 silam," jelasnya.

BACA JUGA:STMIK IKMI Cirebon Perkuat Keamanan Siber

Mengenai pasien yang butuh penanganan jiwa, kata Bambang, justru peningkatan jumlah pasien gangguan jiwa paling banyak terjadi saat menjelang momen lebaran atau Hari Raya Idul Fitri. “Mendekati lebaran biasanya ada pasien-pasien titipan. Tapi kalau pascapemilu, peningkatannya tidak signifikan. Kami sendiri tidak melihat status pasien caleg atau bukan. Karena pelayanan ini lebih kepada masyarakat yang membutuhkan. Jadi siapapun, kami layani," tandasnya.**

 

 

 

Tag
Share