RSUD Arjawinangun Siap Tangani Caleg Stres

RSUD Arjawinangun sudah menyiapkan klinik khusus layanan kejiwaan. Ini merupakan salah satu kesiapan bilamana diperlukan pasca penghitungan suara pada Pemilu 2024 mendatang. Foto: cecep nacepi-radar cirebon.-cecep nacepi-radar cirebon

CIREBON- Sejumlah rumah sakit di berbagai daerah, termasuk di Cirebon, sudah bersiap menangani para caleg yang gagal pada Pemilu 2024 nanti. Jika nanti ada caleg gagal dan butuh layanan penanganan jiwa, maka rumah sakit sudah siap. Salah satunya Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Arjawinangun.

Ya, RSUD Arjawinangun sudah menyiapkan klinik jiwa untuk masyarakat Kabupaten Cirebon yang butuh pelayanan penanganan jiwa, termasuk untuk calon legislatif atau caleg yang membutuhkan layanan perawatan jiwa karena kalah bersaing dengan caleg lainnya.

“Klinik jiwa sudah disiapkan untuk masyarakat Kabupaten Cirebon yang membutuhkan pelayanan kesehatan jiwa," ujar Direktur RSUD Arjawinangun dr Bambang Sumardi kepada Radar Cirebon, Senin (27/11/2023).

Kata Bambang Sumardi, pelayanan kesehatan jiwa ini menggunakan sistem terpadu yang terdiri dari empat ruang agitasi, ruang tenang dan semi tenang dengan 33 tempat tidur (TT). “Di IGD juga ada ruang perawatan sementara dan ada tempat tidurnya juga," kata Bambang.

BACA JUGA:Ribuan Buruh Blokade Jalan, Tuntut UMK 2024 di Majalengka Sesuai KHL

Sementara untuk tenaga kesehatan yang ditempatkan di ruang pelayanan gangguan jiwa ada 20 orang. Di antaranya ada satu orang dokter jiwa, dokter umum yang sudah terlatih, dan juga para perawat. “Ruang pelayanan ini sebenarnya sudah disiapkan sejak tahun 2014 silam," jelasnya.

Bambang mengaku, ruang pelayanan jiwa mengalami peningkatan jumlah pasien di setiap momen pemilu, termasuk pada Pemilu 2019 silam. Meskipun angkanya tak signifikan, tapi pihaknya tetap bersiap menyambut hajatan demokrasi lima tahunan tersebut.

Mengenai pasien yang butuh penanganan jiwa, kata Bambang, justru peningkatan jumlah pasien gangguan jiwa paling banyak terjadi saat menjelang momen lebaran atau Hari Raya Idul Fitri.

“Mendekati lebaran biasanya ada pasien-pasien titipan. Tapi kalau pascapemilu, peningkatannya tidak signifikan. Kami sendiri tidak melihat status pasien caleg atau bukan. Karena pelayanan ini lebih kepada masyarakat yang membutuhkan. Jadi siapapun, kami layani," tandas Bambang.

BACA JUGA:Kualitas Garam Baik, DKP Dorong Petambak Berhimpun dalam Koperasi

Perlu diketahui, Pemilu Serentak 2024 terdiri dari pemilihan presiden dan wakil presiden, serta pemilihan anggota legislatif yang terdiri dari DPR RI, DPD RI, DPRD Provinsi, serta DPRD Kabupaten/Kota. Pencoblosan akan dilakukan serentak pada 14 Februari 2024 mendatang.

Untuk Pemilu 2024, khususnya untuk pemilihan calon anggota legislatif, KPU sudah menetapkan DCT atau daftar caleg tetap, termasuk untuk Kabupaten Cirebon dan Kota Cirebon. Pengumuman dan penetapan DCT sudah dimulai sejak 4 November 2023.

Untuk kabupaten, KPU Kabupaten Cirebon sudah menetapkan DCT sebanyak 677 orang. Rinciannya adalah 416 laki-laki atau 61,45 persen dan 261 perempuan atau 38,55 persen. “Semua yang diumumkan (ditetapkan masuk DCT) adalah yang memenuhi syarat dan sesuai dengan regulasi yang ada," kata Ketua KPU Kabupaten Cirebon DR Sopidi MA.

Sementara untuk kota, KPU Kota Cirebon juga sudah menetapkan DCT dengan jumlah sebanyak 495 orang. Ketua KPU Kota Cirebon, Mardeko, mengatakan DCT ini merupakan tahapan terakir dari proses pencalonan calon anggota dewan. “Jadi kita tetapkan 495 orang DCT. Jumlahnya sama dengan DCS,” kata Mardeko, belum lama ini.

Tag
Share