Kasus Pilot Susi Air, Begini Kata Kapolda

Pilot Susi Air Philip Mark Mehrtens disandera sejak Februari lalu. Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri mengklaim ada pihak ketiga yang bermain di kasus penyanderaan tersebut.-ist-radar cirebon

Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D Fakhiri mengklaim ada pihak ketiga yang bermain di kasus penyanderaan pilot Susi Air, Capten Philip Mark Merten. Pihak ketiga itu berusaha untuk terus menggagalkan upaya pembebasan.

Menurut Fakhiri, pihak ketiga tersebut memanfaatkan isu penyanderaan kapten Philip untuk kepentingan kelompok dan pribadi. Namun, mereka mengatasnamakan organisasi perjuangan Papua Merdeka.

“Ada pihak lain yang memang sengaja menghambat, menghalang-halangi supaya proses negosiasi yang sudah dilakukan dan mau menuju titik temu ini tidak berhasil,” ungkap Fakhiri usai menggelar pertemuan tertutup dengan Atase Kepolisian Selandia Baru di Polda Papua, Kota Jayapura.

Fakhiri menegaskan bahwa pihak ketiga itu sengaja mengangkat isu Papua Merdeka ke pemerintahan Selandia Baru. “Sudah kami sampaikan tadi di pertemuan dan mereka memahami hal tersebut dan tetap memberikan kepercayaan penuh kepada kami TNI-Polri di Papua untuk terus bekerja membebaskan kapten Philip,” jelasnya.

BACA JUGA:30 Pohon yang Mati Diracun Langsung Diganti

“Karena sekali lagi itu kepentingan dari kelompok itu sendiri, baik Benny Wenda maupun Sebby Sembom yang selalu berkoar-koar di luar (negeri) tentang isu-isu Papua dan sudah kami sampaikan ke mereka agar pernyataan itu tidak usah didengarkan,” imbuh Fakhiri.

Dia menyampaikan pihak Selandia Baru hingga saat ini tetap sepakat untuk mempercayakan pembebasan kapten Philip ke pemerintah Indonesia dan mengakui secara penuh bahwa Papua adalah bagian dari NKRI.

“Bahwa mereka tetap sepakat urusan itu urusan Philips itu urusan dari pada Indonesia dan mereka tidak mencampuri urusan tersebut dan tetap masih mengakui Papua bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia,” tegas Fakhiri.

Pihak kepolisian sendiri hingga kini dibantu TNI masih terus bekerja keras untuk membebaskan kapten Philip. “Kami terus bekerjasama dengan teman-teman TNI dan hingga kini kami masih menerapkan pola soft lewat negoisasi yang melibatkan semua pihak, termasuk Pemerintah setempat, Gereja, masyarakat dan para Tokoh di sana untuk pembebasan Kapten Philips,” ucap Fakhiri.

BACA JUGA:TPU Cipto dan Bima “Bermasalah”

Kapolda mengaku hingga kini pihaknya telah mengetahui keberadaan kapten Philips dan kondisi kesehatannya, namun pihak nya masih terus berupaya bernegoisasi agar KKB yang menyandera Kapten Philips bisa membebaskan Philips tanpa adanya korban.

“Sudah kita pantau, lokasi mereka di mana, bagaimana kesehatan Philips, namun kami masih terus negoisasi agar kapten Philips bisa dibebaskan tanpa ada jatuh korban, sehingga proses ini memang akan memakan waktu,” tandasnya.

Sebelumnya, Susi Air membenarkan salah satu unit pesawatnya yang ditemukan terbakar di Papua. Maskapai menduga kuat jika pesawat sengaja dibakar oleh pihak tertentu.

Representatives Susi Air, Donal Fariz mengatakan, pesawat Susi Air Pilatus Porter PC 6/PK-BVY dilaporkan hilang kontak di Bandara Paro pada Selasa (7/2) sekitar pukul 06.17 WIT. Pesawat seharusnya melaksanakan penerbangan dengan rute Timika - Paro - Timika.

Tag
Share