Stok Gabah Langka, Harga Beras Meroket

PACKING: Para pekerja di sebuah agen beras sedang melakukan pengemasan beras kedalam karung.-anang syahroni-radar cirebon

INDRAMAYU- Harga beras terus meroket di sejumlah daerah, termasuk di Kabupaten Indramayu. Informasi di lapangan, saat ini harga beras paling rendah di pasaran menyentuh di angka Rp15 ribu/kg, sedangkan paling tinggi di harga Rp17 ribu/kg.

Salah seorang pengusaha beras di Indramayu, Ayi Sumarna mengatakan, tingginya harga beras dipicu oleh langkanya stok gabah di tingkat petani karena belum memasuki masa panen sehingga harga gabah kering giling (GKG) di tingkat petani mencapai Rp10 ribu sampai Rp12 ribu per kilogram (kg). 

“Untuk beras kemasan saya jual harga itu Rp16 ribu sampai Rp17 ribu per kilogram, tergantung kualitas berasnya. Tapi memang, saat ini harga beras sedang tinggi di pasaran. Bahkan, di Tanggerang atau Bandung bisa mencapai Rp18 ribu per kilogram,” ungkap Ayi Sumarna.

Harga beras yang terus merangkak naik itu dikeluhkan masyarakat di Kabupaten Indramayu, terutama para pemilik warung makan di wilayah Kecamatan Jatibarang, salah satu Dasuki (51). 

BACA JUGA:Bupati Nina Dorong Perempuan Mandiri

Dikatakannya, saat ini harga beras di pasaran sudah mencapai Rp17 ribu/kg. Dengan harga beras yang tinggi itu, Dasuki terpaksa 

menaikan harga masakan di warung makannya. “Jika kurangi porsi nasinya, gak enak sama pelanggan, ya paling menyiasatinya dengan menaikan harga lauknya saja,” ujar Dasuki.

Menurutnya, kenaikan harga beras kualitas medium sudah terjadi sebelum pemilu, yakni Rp16 ribu/kg.

“Saya berharap harga beras bisa kembali stabil kualitas premium di kisaran harga Rp 13.000 per kilogram,” ujarnya. (oni)

Tag
Share