Krisis Identitas

Ilustrasi--pixabay

Lalu bagaimana mungkin akan ada ketenangan dan kebahagiaan melingkupi seorang muslim, padahal jelas telah menyalahi aturan Sang Pencipta. Mengambil aturan selain dari Sang Pencipta adalalah kemaksiatan, kemaksiatan akan membawa pada kesengsaraan.

BACA JUGA:Segera Operasi Pasar Beras Murah

Menjadikan ridha Allah sebagai standar kebahagiaan seorang muslim tidak dapat terbentuk begitu saja. Perlu pemahaman yang utuh terkait Islam. Terlebih lagi saat framing buruk tentang Islam ada dimana-mana.

Islamophobia menjadikan seorang muslim sendiri takut untuk mengkaji dan memahami Islam sebagai jalan hidup.

Selain itu jeratan kapitalisme yang telah merasuk pada setiap lini kehidupan membuat manusia terlena dan terpanah pada kebahagiaan semu di dunia. Karena itu, sudah saatnya melihat Islam sebagai jalan hidup yang menerangi.

Jalan yang akan mengantarkan pada kebahagiaan hakiki di dunia dan jalan menuju tempat pulang di akhirat.

BACA JUGA:Lautan Sampah Tutupi Gorong-gorong Sempit

Alif, laam raa. (Ini adalah) Kitab yang Kami turunkan kepadamu supaya kamu mengeluarkan manusia dari gelap gulita kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan mereka, (yaitu) menuju jalan Tuhan Yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji.(QS.Ibrahim ayat 1) wallahualam. (*)

*Ketua Qohuwa Buntet Pesantren Cirebon

Tag
Share