Perempuan Berdaya Bagi Bangsa

Ilustrasi--Shutterstock

Sehingga tak perlu memperdebatkan antara ibu yang bekerja versus ibu yang tidak bekerja yang jamak dijumpai dalam diskusi lintas tempat dan waktu, jika setiap perempuan memahami betapa mulianya peran Ibu di ranah domestik bagi yang menjalankan tugas tersebut.

BACA JUGA:Lalu Lintas Terputus dan Ribuan Unit Rumah di Kertajati Terendam

Perbedaan dalam hak dan kewajiban bagi laki-laki dan perempuan tidak lain bertujuan untuk meraih kemaslahatan menurut kalamullah sebagai ketetapan atas konstruksi perbuatan bagi keduanya.

Sedangkan dalam hal seruan terhadap keimanan, Islam tidak menetapkan perbedaan antara laki-laki dan perempuan seperti dalam hal ibadah yaitu shalat, zakat, puasa dan haji.

Taklifnya adalah satu baik bagi laki-laki maupun perempuan. Dalam hal peran domestik maka peran perempuan adalah yang utama disamping peran lainnya di ranah publik, jika peran domestik adalah yang utama maka peran inilah yang harus didahulukan.

Jika sumber rujukan jelas yaitu wahyu sebagai kalamullah dan dibangun atas pondasi keimanan maka setiap eksekusi perbuatan baik di ranah domestik maupun publik tentu akan terarah. Wallahu a’lam. (*)

Penulis adalah Pengurus PKK Desa Wanantara Indramayu

Tag
Share