Dinamika Pemilu, Orang Baik dan Orang Gila
Ilustrasi--
Manuver penyelenggara pemilu (pemerintah, KPU) dengan berbagai regulasi kadang sering berganti. Argumentasinya menyesuaikan aspirasi yang kadang kontradiksi.
BACA JUGA:Bisa Berbentuk Sembako, Money Politics Sulit Dihindari Karena Alasan Membutuhkan Uang
Dan, partai politik peserta pemilu bersama para kandididatnya sibuk dagang impian (katanya) demi rakyat yang kadang membuat bingung rakyatnya sendiri.
Isu politik uang tidak bisa lagi dibendung, karena para elite politik dengan sengaja mempertontonkan depan kameraman untuk disebarluaskan lewat medsos ke penjuru hingga pelosok.
Mungkin, rakyat pun senang dapat uang jajan, dapat sembako, dapat kaos, dapat almanac, bisa makan enak di resto, minum susu jahe di kafe, kadang ada juga yang wisata diajak caleg.
Dan, anak-anak kadang ikut riang gembira menyaksikan kerumunan orang sambil bergoyang jogged ria di panggung kampanye.
BACA JUGA:Musrenbang Kelurahan Tarikolot Fokus pada Infrastruktur, Pendidikan dan Kesehatan
Panggung politik banyak diartikan panggung sandiwara. Lawan bisa jadi kawan, juga sebaliknya yakni kawan bisa jadi lawan. Katanya, tak ada kawan dan lawan yang abadi di panggung politik.
Apapun dan bagaimanapun bisa terjadi. Politisi ngumbar janji yang seolah tidak takut dosa bila tidak dipenuhi. Dunia perdukunan yang berbau musyrik juga kadang ikut meramaikan dunia politik.
Kata seorang caleg, yang penting sukses mendulang suara. Dunia politik adalah panggung yang penuh dengan sandiwara. Rasionalisasinya kadang seenak udelnya.
Dalam sandiwara ilmu (dunia) politik yang tidak ada dalam teori dan nilai akademiknya, segala upaya kadang ditempuh.
BACA JUGA:Ancaman Banjir Sudah Jadi Persoalan Klise di Kecamatan Lemahwungkuk
Bahaya menyerang, menyikat-nyikut, bahkan menyebar bohong, suudzon hingga fitnah bisa saja dilakukan demi nafsu politik.
Bahayanya lagi, kadang para pendukung (rakyat) ikut-ikutan terbawa arus deras yang menyesatkan. Tidak sedikit rakyat yang seolah telah terhipnotis oleh ilmu hitam politik. Sehingga bisa menimbulkan berbagai persepsi terhadap dunia politik.
Beragam persepsi terhadap pesta demokrasi sekelas pemilu (bukan Pilkada, bukan Pilkades). Banyak orang yang menganggap pemilu itu penting bahkan penting banget dalam tatanan bernegara dan berbangsa juga tatanan pemerintahan.