Buya Syakur Wafat, Ribuan Santri dan Warga Hadiri Proses Pemakaman

Ribuan santri dan masyarakat umum mengantarkan jenazah Buya Syakur ke pemakaman.-adun sastra-radar indramayu

INDRAMAYU- Kabar duka datang dari Indramayu. Pimpinan Ponpes Candangpinggan, Kecamatan Sukagumiwang, Prof Dr KH Abdul Syakur Yasin MA meninggal dunia pada Rabu 17 Januari 2024 sekitar pukul 01.30 WIB.

Tokoh agama yang akrab disapa Buya Syakur itu menghembuskan napas terakhir saat menjalani perawatan medis di RS Mitra Plumbon Widasari, Indramayu.

Kabar wafatnya Buya Syakur sebelumnya disampaikan oleh pengurus Ponpes Candangpinggan. “Benar, Buya meninggal dunia di Rumah Sakit Mitra Plumbon," jelas Pimpinan Ponpes Candangpinggan Ustad Miftah yang didampingi presenter Wamimma TV Ponpes Candangpinggan, Kang Apgan.

Menurut Kang Apgan, sudah 10 hari yang lalu Buya Syakur masuk RS Mitra Plumbon Widasari. Namun, katanya, Buya sebenarnya mulai sakit-sakitan sejak satu tahun lalu.  Menurut keterangan dokter, Buya mengalami gagal jantung dan ginjal.

BACA JUGA:Gapura Pataraksa Hancur Lebur, Kini Ditutup Total

Almarhum dimakamkan di sekitar lokasi ponpes pada pukul 10.00 WIB. Buya meninggal dunia di usia 76 tahun. Almarhum meninggalkan seorang istri bernama Nyai Zainab Al-Huda dan dua orang anak bernama Hasyimi Robit Ibdal dan Khozainu Rohmati Robbi Dawud Awwab.

Prof Dr KH Abdul Syakur Yasin MA adalah seorang ulama besar dan pendiri sekaligus pengasuh Pondok Pesantren Cadangpinggan. Ia lahir pada tanggal 2 Februari 1948.

Sementara itu, ribuan santri dan warga mengiringi pemakaman Buya Syakur pagi kemarin sekitar pukul 10.00 WIB. Pantauan Radar Indramayu di rumah duka, ribuan santri dan warga mengikuti salat jenazah. Salat jenazah dilakukan secara bergantian. Saking padatnya, salat jenazah juga mengambil tempat di halaman Ponpes Candangpinggan.

Suasana salat jenazah berlangsung khidmat. Usai salat jenazah, sekitar pukul 10.00 WIB, ribuan pelayat mengiringi jenazah Buya menuju lokasi pemakaman keluarga. Lokasi pemakaman persis di belakang rumah Buya.

BACA JUGA:Menteri PANRB Lakukan Evaluasi Seleksi CASN 2023

Tampak putra bungsu Buya, Dawud Awwab yang tercatat masih sekolah tingkat SLTA di Tasikmalaya berada di depan peti jenazah almarhum sambil terus menangis. Ia ditemani sang kakak, Khozain Rohmati yang baru saja lulus sarjana kedokteran. Begitu juga para santri, mereka ikut menangis karena kehilangan Buya Syakur.

Sebagai pimpinan salat jenazah adalah Ketua MUI Indramayu KH Moh Syaetori. “Semoga almarhum diterima di sisi-Nya. Selama hidupnya, almarhum Buya Syakur terus berjuang di jalan Allah SWT," jelas KH Moh Syaetori di hadapan ribuan pelayat. Selamat Jalan Buya Syakur. (dun)

Tag
Share