Harga Air dari SPAM Jatigede Masih Buntu

DEADLOCK: Direktur Utama PDAM Tirta Jati Kabupaten Cirebon H Suharyadi MH mengaku belum menyepakati harga air baku dari SPAM Jatigede.-DOKUMEN-RADAR CIREBON

SUMBER- Skema harga dasar air dari Sistem Penyediaan Air Minum Regional Cirebon Raya atau SPAM Jatigede masih menemui jalan buntu. 

Lima PDAM dari Kota/Kabupaten Cirebon, Indramayu, Majalengka dan Sumedang, menilai harga dasar air baku masih mahal, sehingga mereka melakukan penolakan.

Direktur Utama PDAM Tirta Jati Kabupaten Cirebon, H Suharyadi MH mengaku, hingga saat ini PDAM dari lima kabupaten dan kota belum menyepakati  harga dasar air baku SPAM Jatigede.

Diakuinya, besaran harga air baku sudah dibahas beberapa tahun namun belum terjadi kesepakatan harga dengan lima PDAM, sehingga SPAM Jatigede batal menjadi proyek strategis nasional. 

BACA JUGA:SBY “Turun Gunung” Kunjungi Majalengka

Kendati demikian, menurut Suharyadi, Pemerintah Provinsi Jawa Barat akan berupaya mencari solusi pasca batalnya SPAM Jatigede menjadi proyek strategis nasional. “Masih ada upaya dari Pemprov Jabar untuk mencari solusi,” ujarnya.

Suharyadi menyebutkan, skema pembiayaan SPAM Jatigede dengan sistem Kerjasama Pemerintah dengan Badan Usaha (KPBU) disinyalir membuat harga air SPAM Jatigede sangat mahal sehingga tidak masuk dalam keekonomian pelanggan PDAM Tirta Jati.

“Jadi kalau badan usahakan inginnya keuntungan lebih besar, sehingga harga air Jatigede sangat mahal,” ujarnya.

Menurutnya, harga yang diminta SPAM Jatigede lebih mahal dari harga air PDAM yang telah diterima pelanggan. “Harga air di kita yang sudah diterima masyarakat itu Rp4000 per meter kubik, sedangkan SPAM Jatigede dari sananya saja sudah Rp5825 per meter kubiknya, lalu bagaimana kalau sudah kemasyarakat harganya lebih dari itu, jelas nanti banyak penolakan juga dari pelanggan kami,” tuturnya. (den)

Tag
Share