Kamis, 07 Nov 2024
Network
Beranda
Headline
Berita Utama
Wacana
Aneka Berita
Metropolis
Kabupaten
Kabupaten Cirebon
Kabupaten Kuningan
Kabupaten Indramayu
Kabupaten Majalengka
All Sport
Nasional
Internasional
Jawa Barat
Network
Beranda
Wacana
Detail Artikel
Selektif Bersikap
Reporter:
Bambang
|
Editor:
Bambang
|
Selasa , 09 Jan 2024 - 17:34
Ilustrasi--
selektif bersikap oleh: ratna ningsih dewasa ini, dengan teknologi semua orang dapat dengan mudah mengakses informasi. namun, tidak semua informasi bersifat pasti adanya. kita perlu selektif dalam mengonsumsi sekian informasi apakah hoaks atau bukan. dalam rentang waktu tiga tahun sejak agustus 2019 hingga awal 2023, kementerian komunikasi dan informatika (kemenkominfo) ri mencatat setidaknya ada 9.546 hoaks tersebar di berbagai platform medsos. itu artinya, banyak isu yang penyebarannya tidak bisa dipertanggungjawabkan. sehingga, kita jangan langsung terpengaruh isu-isu yang belum jelas validitasnya. selain mudahnya mengakses isu-isu atau pun informasi, semua orang juga mudah untuk menanggapi balik. tanggapan itu bisa berupa komentar atau pun konten video. baca juga:menyambut pesta demokrasi indonesia tahun 2024 dalam hal ini, yang perlu menjadi perhatian yaitu: pertama, fakta informasi yang ditanggapi benar atau tidak. kedua, cara menyikapi atau menanggapi bijak atau tidak. untuk perhatian kedua, yaitu cara menyikapi suatu konten berita dan lainnya, seharusnya kita perlu pembenahan terlebih dulu sebelum menanggapi suatu hal. sebuah tanggapan muncul dari penilaian secara subjektif. penilaian yang dimaksud yaitu kesimpulan dari hasil komparasi-pertimbangan tentang isu konten dari sudut pandang masing-masing konsumennya. sehingga, tidak heran jika satu hal menimbulkan banyak tanggapan yang berbeda-beda, bisa itu tanggapan baik atau pun sebaliknya. penilaian bahwa suatu hal itu benar maka tanggapannya baik, begitu juga sebaliknya. baca juga:sedang diaudit, inspektorat: jangan ada pekerjaan di alun-alun pataraksa. bicara tentang ”penilaian” itu sendiri tidak akan lepas dari persepsi benar-salah. suatu hal itu dipersepsikan benar tergantung perspektif masing-masing konteks dan pihak. artinya, benar itu bersifat relatif tergantung siapa, kapan, dan di mana. beda halnya kebenaran, yang ini mutlak kuasa tuhan. ketentuan-ketentuan tentang kebenaran sudah ditetapkan dengan syariat. dengan demikian, semua hal yang masih relatif sifatnya bisa saja benar menurut pihak sini, bisa salah menurut pihak sana. adalah hal bodoh jika memaksakan pendapat diri diterima, sedangkan setiap orang mempunyai pendapat sendiri. dengan begitu, penilaian kita tentang suatu hal itu benar menurut kita, bukan lantas hal tersebut kebenaran. demikian halnya salah, kita tidak perlu bersikeras, ”hal ini salah, maka jangan begini.” baca juga: di kelurahan kesambi, penyebaran hiv lewat hubungan seks ketika mindset ini tertanam, maka tidak akan mudah menyalahkan seseorang karena berbeda prinsip dan sudut pandang. boleh saja kita istilahkan ”sikap toleran”. sebuah berita, misalnya, yang tersebar di media sosial menyebut seorang ibu membuang bayi sebab hamil di luar nikah. secara otomatis muncul penilaian salah di mata pembaca dan muncullah komentar-komentar miring. padahal yang menurut mereka salah, ternyata bisa jadi benar versi si ibu itu. perlakuan si ibu boleh saja salah, akan tetapi komentar mereka belum tentu ”kebenaran” sekalipun memang ”benar”. karena kebenaran itu mutlak milik tuhan, sedangkan kita hanya bisa berspekulasi berlandas pedoman yang sudah ada dalam arti ”kebenaran itu abstrak di sisi manusia”. baca juga:akibat kekurangan guru asn, tahun ini 64 sdn di-merger lalu, bagaimana sikap bijak jika benar itu relatif sedangkan kebenaran itu abstrak? dalam filsafat, ada tiga mazhab yaitu korespondensi, deduksi, dan efektivitas. penganut korespondensi berlandasan faktual untuk mencari kebenaran. kaum deduksi berlandasan akal untuk mencari kebenaran. pengikut efektivitas memandang segi keefektifan suatu konsep agar dapat dikatakan kebenaran. filsafat modern memadukan tiga kebenaran ini untuk mencapai kebijaksanaan. dalam contoh si ibu tadi, secara korespondensi kita analisis fakta dulu benar-tidaknya berita tersebut. dengan deduksi, kita nilai ternyata itu salah sesuai penilaian akal. terakhir, kita pikirkan sikap atau tanggapan apa yang mungkin efektif untuk tidak terjadi pengulangan kesalahan yang sama. baca juga:lengkap, kpud majalengka simpan 19.727 kotak suara akhirnya seseorang akan mencari sikap yang bermanfaat untuk suatu isu-berita di era mudahnya menanggapi suatu hal dengan mindset kebijaksanaan filsuf. tidak hanya berkomentar yang malah menambah ribut karena persepsi benar sepihak. lebih dari itu, menanggapi suatu hal dengan ikut “mencarikan” solusi jika dirasa salah tanpa menimbulkan keributan karena komentar miring. falyataammal. (*) penulis adalah governance analyst di pratama institute
1
2
»
Tag
# selektif bersikap
# wacana
# opini
Share
Koran Terkait
Kembali ke koran edisi Radar Cirebon 10 Januari 2024
Berita Terkini
Percepat Tanam Musim Rendeng
Headline
5 menit
Optimistis Sorlip Surat Suara Sesuai Jadwal
Kabupaten Indramayu
6 menit
Taman Kehati, Pusat Pelestarian Lingkungan di Jantung Kota
Kabupaten Indramayu
8 menit
Guru Banyak yang Stres?
Wacana
26 menit
Kuwu Ciwaringin Diberhentikan Sementara, Diduga Selewengkan Dana APBDes
Headline
46 menit
Berita Terpopuler
Imbas Proyek Pokir, Dewan Ancam Hentikan Pembahasan RAPBD 2025
Metropolis
20 jam
Janji (Politik) dan Akibatnya
Wacana
23 jam
Simak, Ini Kata Mantan Kadis PU Kota Cirebon soal Gedung Setda yang Kini Ditangani Jaksa
Headline
20 jam
Pendalaman, Jaksa dan Tim Ahli Konstruksi Bor Lantai Dasar Gedung Setda Kota Cirebon
Headline
20 jam
Attaqwa Center Gandeng JIC Gelar Digital School
Metropolis
22 jam
Berita Pilihan
Timnas Indonesia Resmi Jadi Tuan Rumah saat Kontra Bahrain, Menpora: Tidak Datang, WO
Headline
2 minggu
Timnas Indonesia Kalah Lawan China, Shin Tae Yong Beri Penjelasan Berikut
All Sport
3 minggu
Ranking FIFA Timnas Indonesia Anjlok, Hasil Arab Vs Bahrain Untungkan Indonesia
All Sport
3 minggu
Inilah Update Rangking FIFA Timnas Indonesia Terbaru Usai Tahan Imbang Bahrain
All Sport
3 minggu
Timnas Indonsia Turunkan Kekuatan Penuh, Yakin Bisa Curi Poin dari Bahrain
All Sport
1 bulan