Distan Intesifkan Penanganan PMK, Peternak Keluhkan Masih Terbatasnya Lokasi Karantina Sapi
GERAK CEPAT: Dinas Pertanian Kabupaten Cirebon melakukan penanganan terhadap hewan ternak sapi yang terpapar PMK di Kandang Sapi Kecamatan Gebang, Rabu (15/1).-ist-RADAR CIREBON
CIREBON-Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak di wilayah timur Kabupaten Cirebon meningkat tajam.
Dinas Pertanian (Distan) Kabupaten Cirebon melakukan berbagai upaya penanganan, termasuk memberikan vitamin, antibiotik, dan penyemprotan disinfektan pada kandang sapi, Rabu (15/1).
“Kami tidak bisa langsung memberikan vaksin kepada hewan yang terpapar. Penanganan sementara dilakukan dengan vitamin, antibiotik, dan penyemprotan disinfektan agar kandang tetap steril,” ujar Plt Kabid Kesehatan Hewan Distan Kabupaten Cirebon, Durahman.
Pendampingan oleh dokter hewan juga disediakan hingga sapi yang terinfeksi benar-benar pulih. Durahman mengimbau peternak segera melapor ke petugas UPT jika mendeteksi gejala PMK pada hewan ternaknya.
Durahman juga menjelaskan bahwa pencegahan bisa dilakukan dengan cara tradisional menggunakan air jeruk atau sitrun.
“Virus PMK tidak tahan terhadap zat asam, sehingga air jeruk dan sitrun efektif membantu pencegahan,” katanya.
Salah satu peternak, Tukijan, mengungkapkan bahwa tujuh dari 19 ekor sapi miliknya terpapar PMK. Ia telah mencoba pengobatan tradisional menggunakan kunyit, temulawak, jahe, asam jawa, dan gula merah, serta rutin menyemprot kandang dengan disinfektan.
“Kami berharap dengan adanya bantuan Distan, sapi-sapi ini segera sembuh,” ujar Tukijan. Namun, ia mengeluhkan keterbatasan lokasi karantina yang membuat sapi terinfeksi bercampur dengan yang sehat, meningkatkan risiko penularan.
Selain berdampak pada kesehatan hewan, wabah PMK ini juga memukul harga jual sapi. “Harga turun drastis karena pembeli berkurang,” tambahnya.
Hingga 14 Januari 2025, Distan mencatat 38 ekor sapi terinfeksi PMK, dengan dua ekor dinyatakan sembuh dan sisanya masih dalam proses penyembuhan. Kasus tersebar di enam desa, terutama di wilayah timur Kabupaten Cirebon, termasuk Desa Gebang yang mencatat 19 kasus.
Durahman menambahkan, penyebaran PMK dipengaruhi oleh arus distribusi hewan ternak dan cuaca ekstrem yang mempercepat penyebaran virus. Ia menekankan pentingnya kolaborasi antara peternak dan Distan untuk menanggulangi wabah ini. (cep)