UGJ Kirim Dosen-Mahasiswa ke Prancis dan Thailand

Reporter: M Hasanuddin |

Editor: M Hasanuddin |

Rabu , 15 Jan 2025 - 19:49

GO INTERNATIONAL: Pelepasan dosen dan mahasiswa UGJ ke Perancis dan Thailand pada Rabu (15/1) melalui program Students and Lecturers of Medicine.-ABDULLAH-RADAR CIREBON

ugj kirim dosen-mahasiswa ke prancis dan thailand                            cirebon - keseriusan universitas swadaya gunung jati (ugj) cirebon untuk go internasional patut diapresiasi. 
hal ini dibuktikan dengan pelepasan dosen dan mahasiswa ugj ke prancis dan thailand pada rabu (15/1) melalui program students and lecturers of medicine. 
pelepasan dilakukan di ruang rapat rektor ugj yang dihadiri oleh jajaran wakil rektor dan dekan.
dekan fk ugj, dr dr catur setiya sulistiana mmed ed mengatakan bahwa kegiatan student exchange ini sangat penting untuk meningkatkan reputasi ugj di level internasional.
menurut catur, program student exchange ke prancis sebenarnya sudah dimulai sejak tahun 2015, sedangkan ke mahidol university dimulai pada tahun 2017. 
namun, pada tahun 2020-2022, program ini terhenti akibat pandemi covid-19. saat ini, ugj telah menjalin kerjasama dengan poitiers university dan digandeng dalam program erasmus plus.
“ini sungguh luar biasa. karena keterpilihan kami sebagai negara berkembang, segala kegiatan program kerjasama dengan student exchange dan lecture exchange dibiayai,” kata catur.
lebih lanjut, catur menjelaskan bahwa pada tahun lalu (2024), tiga mahasiswa fk ugj dapat dikirim ke luar negeri, membuktikan bahwa fk ugj mampu menjawab tantangan global.

tahun ini, dua mahasiswa fk ugj berangkat ke prancis, dan poitiers university di laboratorium mereka menerima dua mahasiswa fk ugj. 
selain itu, sebelas mahasiswa juga dikirim ke mahidol university thailand untuk melakukan riset. 
selama ini, mahasiswa fk ugj yang dikirim ke mahidol university selalu diterima dengan baik.
“dua mahasiswa berangkat ke poitiers university, sebelas mahasiswa dikirim ke mahidol university thailand, serta tiga dosen,” bebernya.
catur menambahkan, untuk bisa mendaftar ke poitiers university prancis, mahasiswa harus memiliki ipk minimal 3,00 dan menguasai bahasa prancis, terutama bahasa sehari-hari. 
untuk itu, mahasiswa wajib belajar bahasa prancis selama lima jam per hari, senin hingga sabtu. 
sebelas mahasiswa akan melakukan riset di mahidol university selama empat pekan, sedangkan dua mahasiswa akan melakukan penelitian di laboratorium poitiers university selama delapan pekan. 
tiga dosen fk ugj juga akan melakukan riset di poitiers university selama dua pekan.
wakil rektor iv, dr dwi cita rosita mpd merasa bangga karena ugj dapat membawa nama baik ke dunia internasional. 
kesempatan ini didapat melalui upaya dan kerja keras yang luar biasa. harapannya, keberangkatan kali ini dapat meningkatkan jumlah mahasiswa yang berangkat ke poitiers university.
“keberangkatan ini membawa identitas ugj, yang akan berdampak positif bagi nama ugj ke depan,” ujarnya.
menurut cita, fk ugj berhasil membangun ekosistem pendidikan dengan menyekolahkan dosen-dosennya ke luar negeri, yang memberikan dampak positif sehingga erasmus plus bisa didapatkan oleh fk ugj.
rektor ugj, prof dr ir achmad faqih sp mm mengucapkan selamat kepada mahasiswa dan dosen yang mewakili fk ugj untuk berangkat ke prancis dan thailand. 
ia berharap mereka dapat membawa diri dengan baik selama berada di negeri orang.
“ketika memiliki rasa prestasi yang tinggi, kita dapat membawa keberlangsungan ugj ke depan. karena kedepan, jika ugj ingin bertaraf internasional, kita harus berperan aktif di dunia internasional,” ujar faqih. 
ia juga berharap, fk ugj bisa meraih akreditasi unggul pada reakreditasi mendatang. dengan akreditasi unggul, martabat ugj dapat lebih ditingkatkan.
achmad bagir, mahasiswa fk ugj yang berangkat ke prancis, menuturkan bahwa sebelum berangkat, telah mempersiapkan diri dengan belajar bahasa prancis secara intensif, senin hingga minggu, dengan durasi minimal lima jam setiap hari.
bagir merasa termotivasi untuk berangkat ke prancis guna menambah pengalaman dan relasi, terutama di eropa, yang akan menjadi bekal di masa depan.
“di sana, saya akan melakukan penelitian tentang obat dari mangga gedong gincu yang bisa menjadi antibakteri,” ujarnya.
sementara itu, ambar saima, mahasiswa fk ugj yang berangkat ke mahidol university, mengaku melakukan persiapan untuk student mobility cukup lama, termasuk mengikuti tes toefl. 
rencananya, ambar akan melakukan riset selama empat pekan di mahidol university, dan segala persiapannya telah dilakukan dengan matang. (abd/adv)

Tag

Share

Koran Terkait

Kembali ke koran edisi Radar Cirebon 16 Januari 2025

Berita Terkini

Berita Terpopuler

Berita Pilihan