Transformasi Desa di Era Digital untuk Ketahanan Pangan Berkelanjutan
Ilustrasi pembangunan desa.-istimewa-
BACA JUGA:Sinergi Optimalkan Program Jaga Desa
Misalnya, program "Wisata Digital Desa" berhasil menggabungkan promosi digital dengan pelestarian budaya, menarik wisatawan mancanegara ke desa adat di Nusa Tenggara Timur.
Di samping teknologi, komunikasi yang efektif antara aparatur desa, lembaga desa, dan masyarakat sangat penting untuk keberhasilan pembangunan desa.
Pelatihan komunikasi strategis dapat membantu membangun dialog yang konstruktif, memastikan semua pihak merasa dilibatkan dalam proses pembangunan.
KETAHANAN PANGAN: FONDASI DESA MANDIRI
BACA JUGA:Wujudkan Kampung Nelayan
Ketahanan pangan menjadi isu strategis dalam pembangunan desa. Desa sebagai penghasil utama bahan pangan memainkan peran penting dalam menjaga stabilitas pangan nasional. Teknologi dapat meningkatkan produktivitas pertanian melalui pertanian presisi, aplikasi berbasis data untuk memantau cuaca, dan alat modern yang efisien.
Sebagai contoh, Desa Kemuning di Jawa Tengah telah berhasil menerapkan program pertanian berkelanjutan berbasis teknologi. Program ini mencakup penggunaan drone untuk memantau lahan, sensor tanah untuk kebutuhan nutrisi tanaman, dan aplikasi digital untuk pengelolaan panen. Hasilnya, produktivitas padi meningkat hingga 30% dalam setahun.
Selain itu, sistem logistik pangan desa perlu diperkuat agar hasil panen dapat didistribusikan lebih efisien. Dukungan terhadap koperasi desa penting untuk membantu petani mendapatkan akses pembiayaan, sarana produksi, dan pemasaran.
Diversifikasi sumber pangan seperti menanam umbi-umbian, sayuran, dan buah-buahan bernilai ekonomi tinggi dapat menjadi langkah strategis.
BACA JUGA:Guna Kebutuhan Susu MBG, Pemerintah Targetkan 200 Ribu Sapi Perah
Dengan memadukan teknologi digital, komunikasi yang baik, dan pendekatan berbasis komunitas, ketahanan pangan desa dapat terwujud secara berkelanjutan. Desa yang kuat secara pangan tidak hanya mencukupi kebutuhan warganya, tetapi juga menjadi pilar ketahanan pangan nasional.
Hari Desa Nasional 2025 menjadi momentum untuk aksi nyata. Semua pihak harus memperkuat komitmen untuk mewujudkan transformasi desa yang berkelanjutan. Dengan memadukan teknologi digital, literasi, komunikasi efektif, dan penguatan nilai lokal, desa-desa Indonesia akan menjadi penopang utama ekonomi dan sosial bangsa di era digital. (*)
*Penulis adalah Pemerhati Komunikasi Politik dan Dosen Prodi Ilmu Komunikasi FISIP Universitas Majalengka