Kena Imbas, Kehilangan Pekerjaan

Putri didampingi kuasa hukum Agus Prayoga (dua dari kiri).-cecep nacepi-radar cirebon

CIREBON- Kasus dugaan pelecehan seksual terhadap Sales Promotion Girl (SPG) di Gedung DPRD Kabupaten Cirebon, membuat SPG lainnya yang ada di lokasi kejadian saat peristiwa itu terjadi, harus kehilangan pekerjaan. Mereka tak lagi dipakai untuk menjadi SPG di beberapa produk.

Hal itu diungkapkan oleh Leader SPG bernama Gilan. Katanya, salah satu produk rokok yang sebelumnya sudah bekerjasama, kini tidak lagi mau memakai SPG yang dianggap bermasalah saat menawarkan produk di Gedung DPRD Kabupaten Cirebon.

Bahkan, vendor lainnya juga ikut membatalkan kerjasama dengan pihaknya. “Padahal vendor akan ada produk baru di tahun 2025. Terus juga masih ada dua event lagi di tahun 2024. Setelah kejadian itu, mereka tidak mau pakai (SPG dianggap bermasalah). Kita sudah hubungi vendor, tapi tidak respons," kata Gilan kepada Radar Cirebon, Sabtu (4/1/2025). 

Gilan yang juga sebagai admin di Grup SPG mengaku banyak keluhan dari SPG kalau kerjaannya semakin sulit. Pihaknya saat ini menjadi sulit untuk masuk ke istansi tertentu. "Seharusnya istansi menjadi terget kita menjual produk, menjadi sulit. Bahkan ada kantor desa yang tidak menerima adanya SPG," katanya.

BACA JUGA:Truk Tak Kuat Menanjak Penyebab Tabrakan Beruntun di Tol Cipularang

Pada kesempatan yang sama, Putri (33), salah satu SPG yang merupakan rekan pelapor dugaan pelecehan seksual, mengaku dirugikan atas viralnya kejadian itu. Ia kini sulit mendapat pekerjaan sebagai SPG lantaran fotonya tersebar di media sosial (medsos).

“Yang disebar oleh pelapor di Twitter itu bukan foto dia. Tapi foto saya yang tersebar. Itu foto dokumentasi buat laporan ke kantor. ID (pelapor) nyebar foto saya tanpa ijin. Malah saya tahu saat sudah viral. Banyak teman yang japri, kenapa Put? Saya jadi kaget," tutur Putri dengan didampingi kuasa hukum Agus Prayoga, Sabtu (4/1/2025).

Dampak dari foto itu, kata Putri, banyak vendor yang membatalkan kerjasama. Bahkan, keluarga pun sempat marah karena kronologi yang dipaparkan oleh pelapor di Twitter. “Karena foto saya yang tersebar di sejumlah platfom digital dan media, jadi saya yang kena imbasnya. Kini saya susah untuk mencari pekerjaan,” terang Putri.

Sementara kuasa hukum Putri, Agus Prayoga meminta pelapor berinisial ID yang melaporkan anggota DPRD Mahmud Jawa, agar meminta maaf kepada Putri dan memulihkan nama baik Putri dan merevisi foto di Twitter. Pasalnya, kata Agus, akibat kejadian tersebut, kliennya susah mencari pekerjaan. 

BACA JUGA:Gus Yahya: Pentingnya Memaksimalkan Ramadan untuk Pendidikan Anak

“Saya meminta kepada ID untuk meralat foto yang tersebar dan meminta maaf kepada Putri. Karena klien saya tidak melakukan apa yang dikatakan ID di lokasi tersebut. Dan klien saya tidak tahu menahu untuk urusan politik," ungkapnya.

Seperti diketahui, perempuan berinisial ID telah melaporkan anggota DPRD Mahmud Jawa ke Polresta Cirebon dan BK DPRD Kabupaten Cirebon atas dugaan pelecehan seksual. Kasusnya pun sudah ditindaklanjuti Unit PPA Satreskrim Polresta Cirebon. 

Sejauh ini kepolisian sudah memeriksa sejumlah saksi, termasuk Putri. “Saya sudah diperiksa sebagai saksi oleh polisi di Polresta Cirebon. Saya ceritakan apa adanya yang saya lihat," kata Putri. (cep)

 

Tag
Share