Dorong Tingkatkan Kompetensi Guru
PENGHARGAAN: PGRI Kabupaten Cirebon memperingati HUT ke-79. Salah satunya dengan memberikan apresiasi kepada guru berprestasi.-samsul huda-radar cirebon
CIREBON-Peningkatan kesejahteraan dan perlindungan hukum bagi guru menjadi sorotan utama dalam peringatan HUT ke-79 PGRI dan Hari Guru Nasional 2024 di Kabupaten Cirebon.
Ketua PGRI Kabupaten Cirebon, Yeyet Nurhayati SPd menilai, masih banyak pekerjaan rumah yang perlu diselesaikan pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan guru.
Menurut Yeyet, langkah pemerintah, terutama Presiden RI, dalam memperhatikan kesejahteraan guru patut diapresiasi.
Namun, masalah sertifikasi yang belum merata masih menjadi tantangan besar di dunia pendidikan.
BACA JUGA:Hadirkan Kampus Berbasis Pesantren
“Sekitar 40 persen guru di Indonesia belum mendapatkan sertifikasi. Kami berharap pemerintah segera menyelesaikan ini agar hak guru dapat dipenuhi secara adil,” kata Yeyet, kepada Radar Cirebon, Selasa (17/12).
Terkait tunjangan sertifikasi, Yeyet mengusulkan agar pembayaran dilakukan bersamaan dengan gaji pokok bulanan.
Pasalnya, skema pembayaran setiap tiga bulan yang diterapkan saat ini kerap mengalami keterlambatan dan meresahkan para guru.
“Jika tunjangan dibayar bersamaan dengan gaji bulanan, guru akan merasa lebih tenang dan pasti,” jelas Yeyet.
BACA JUGA:Tak Diragukan, Emil Audero Ingin Gabung Timnas Indonesia, Ini Bukti Percakapannya
Lebih lanjut, Yeyet menekankan pentingnya Undang-Undang Perlindungan Guru. Menurutnya, perlindungan hukum bagi tenaga pendidik sangat mendesak di tengah maraknya kasus kriminalisasi guru.
Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Cirebon, Dr H Hilmy Riva’i MPd menyatakan, peran besar guru dalam mencetak generasi penerus bangsa sangat besar.
Menurut Hilmy, HUT ke-79 PGRI menjadi momen refleksi atas perjuangan dan kontribusi guru bagi masa depan Indonesia.
“Anak-anak kita adalah potensi besar, investasi penting untuk masa depan bangsa. Guru punya peran sentral dalam menyiapkan mereka,” ungkapnya.