Bahaya Khawatir Berlebihan
Ilustrasi-Freepik-
Oleh: Siti Jubaedah
YANG sering jadi bahasan permasalahan manusia adalah kekhawatiran soal kehidupan yang sudah terjamin. Persoalan rezeki misalnya.
Terkadang terpikirkan tidak menutup kemungkinan banyak orang yang mengkhawatirkan tentang biaya hidup kian semakin mahal. Kondisi keuangan juga kadang begitu-begitu saja.
Karir juga seolah serasa stuck, usaha sulit berkembang, ditambah ada cicilan utang yang tak kunjung lunas. Serta masih banyak hal yang menjadi problematika ekonomi manusia.
Padahal, alam sudah memberikan sinyalnya. Sebuah riset menunjukkan, orang yang merasa selalu terbebani dengan pikiran dan khawatir akan hal yang belum pasti, ia merasa serba kekurangan.
BACA JUGA:Pergantian Tahun Momentum Evaluasi Diri
Merasa ada yang tidak adil soal karunia rezeki. Hal itulah justru akan menghambat manusia memiliki nasib lebih baik.
Kenapa begitu? Karena alokasi energi otak terserap sinyalnya menguras cukup besar untuk memikirkan hal-hal yang belum jelas. Seharusnya yang dilakukan adalah berpikir kreatif.
Tentu menjawab pertanyaan, bahwa mengapa orang kaya itu cenderung semakin kaya, orang miskin tetap miskin dan orang kekurangan akan terus bertahan merasa kekurangan.
Kekhawatiran yang terlalu itulah, yang membahayakan diri sendiri. Sehingga manusia menjadi tidak sesegera mungkin untuk bergerak mengubah nasibnya menjadi lebih baik.
BACA JUGA: Obyek Wisata Setu Sedong Tingkatkan Ekonomi Rakyat, Kini Dilengkapi Taman Bermain
Mengkhawatirkan soal rezeki, mari kita semestinya tak perlu khawatir. Tenangkan hati kita untuk senantiasa yakin akan takdir Allah.
Istirahatkan diri dari hal-hal yang menguras pikiran dan perasaan. Yakinlah, rezeki kita sudah terjamin. Karena untuk urusan ini, hewan melata yang tak punya alat gerak sekalipun sudah Allah jamin rezeki hidupnya.
Segala makhluk hidup juga Allah jamin rezekinya. Lalu kenapa masih ragu akan Sang Pencipta yang maha memberi rezeki untuk manusia.