Uni Eropa Investigasi Akuisisi MotoGP
Para pembalap bertanding memperebutkan juara pertama di ajang MotoGP 2024. Uni Eropa saat ini akan menyelidiki pembelian MotoGP oleh Liberty Media.-ist-radar cirebon
Bloomberg melaporkan bahwa Uni Eropa tampaknya akan menyelidiki pembelian MotoGP oleh Liberty Media. Perusahaan yang juga memiliki Formula 1, mengumumkan pada April lalu, tentang rencana menyerap 86 persen saham Dorna Sports, perusahaan yang telah memiliki MotoGP sejak 1992. Kesepakatan tersebut bernilai 4,2 miliar Euro (sekitar Rp67,3 triliun) dengan nilai ekuitas 3,5 miliar Euro di luar 14 persen saham Dorna.
Pada Agustus, Liberty Media mengatakan bahwa mereka menjual sahamnya di F1 senilai 825 juta dolar AS untuk mendanai aksi korporasi tersebut. Namun, menurut laporan Bloomberg, yang mengutip sumber-sumber yang mengetahui masalah ini, kesepakatan tersebut menghadapi penyelidikan oleh kepala antimonopoli Uni Eropa yang baru, Teresa Ribera.
Ribera, wakil perdana menteri Spanyol, pindah ke posisi tersebut awal tahun ini, untuk mengatur kebijakan iklim dan antimonopoli di Uni Eropa. Ia mengkhawatirkan dampak dari kesepakatan Liberty terhadap sektor penyiaran dan streaming jika dua kejuaraan besar seperti Formula 1 dan MotoGP berada di bawah perusahaan yang sama.
Menurut laporan tersebut, para pejabat Uni Eropa akan memulai apa yang disebut sebagai fase 2 dari penyelidikan ini pada batas waktu 19 Desember.
BACA JUGA:KONI Gelar Raker, Bahas BK Porprov Jabar
Kesepakatan Liberty dengan Dorna secara luas diperkirakan akan menghadapi penyelidikan dari Uni Eropa, yang telah memerintahkan pemilik F1 sebelumnya, CVC Media, untuk menjual MotoGP saat mereka membeli F1 pada 2006.
Mantan CEO Liberty, Greg Maffei, mengatakan pada April bahwa ia "sangat yakin" kesepakatan tersebut akan mendapatkan persetujuan dari Uni Eropa.
"Kami sangat yakin kami akan mendapatkannya melalui regulator karena kami percaya ada pasar yang luas untuk properti olahraga dan hiburan, di mana Formula 1 dan MotoGP hanyalah sebagian kecil, dan pasar terus berubah dari saat pasar sebelumnya ditinjau secara besar-besaran," katanya.
"Kami tidak akan memperlakukan kedua hal ini sebagai satu kesatuan atau mencoba menyatukannya di pasar,” jelas dia. (rc)