BIG Umumkan Penemuan 63 Pulau Baru di Indonesia
Kepala Badan Informasi Geospasial (BIG) Muh Aris Marfai mengumumkan jumlah pulau baru di Indonesia dan peluncuran gazeter 2024 di Gedung Antara Herigate Center, Jakarta, Kamis (12/12/2024). -ist-radar cirebon
Badan Informasi Geospasial (BIG) mengumumkan penemuan 63 pulau baru tersebar di berbagai wilayah Indonesia. Kepala BIG Muh Aris Marfai, menyampaikan penambahan jumlah pulau ini hasil pengkajian lapangan terbaru yang melibatkan peneliti BIG, kementerian teknis terkait, dan pemerintah daerah dengan memanfaatkan teknologi seperti Lidar dan citra satelit.
Pulau-pulau baru tersebut tersebar di wilayah Kepulauan Bangka Belitung, Sulawesi Tenggara, Maluku Utara, dan Kalimantan Barat. Sebelumnya, pulau-pulau tersebut terletak di kawasan terluar sehingga tidak terdeteksi karena kondisi geografis yang terisolasi.
Dengan penemuan ini, jumlah pulau yang telah bernama dan memiliki koordinat resmi di Indonesia meningkat menjadi 17.380 pulau pada tahun 2024. Hal ini menunjukkan peningkatan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, di mana pada 2023 tercatat 17.374 pulau, pada 2022 tercatat 17.024 pulau, dan pada 2020 tercatat 16.771 pulau.
Marfai menjelaskan bahwa puluhan pulau baru di Indonesia memenuhi empat syarat utama untuk dikategorikan sebagai pulau sesuai dengan undang-undang dan peraturan pemerintah terkait penataan ruang.
BACA JUGA:Bencana Hidrometeorologi, 9 Warga Meninggal Dunia
"Syarat-syarat tersebut antara lain adalah memiliki daratan dengan luas maksimal 2.000 kilometer persegi, terbentuk secara alami bukan hasil reklamasi, dikelilingi oleh air, dan selalu berada di atas permukaan air pasang tertinggi," kata Aris Marfai dalam konferensi pers di Gedung Antara Herigate Center di Jakarta, Kamis (12/12/2024).
Menurut Marfai, penemuan ini merupakan pencapaian besar bagi Indonesia dalam pengelolaan data geospasial yang bermanfaat untuk mengoptimalkan pemanfaatan sumber daya alam demi kepentingan masyarakat serta untuk mencegah ancaman gangguan klaim kewilayahan dari pihak eksternal.
Dia juga mengajak seluruh pihak, termasuk masyarakat, pemerintah, dan akademisi, untuk merujuk pada data resmi yang disediakan oleh BIG untuk keperluan yang membutuhkan informasi geospasial di masa mendatang. (antara)