Frustrasi dengan Karier
BEDA NASIB: Justin Hubner dan Pedro Neto (kanan) saat masih bersama di Wolves. Kini, nasib Pedro Neto lebih bersinar bersama timnya, Chelsea, ketimbang Hubner. -@wolves-
WOLVES - Bek muda timnas Indonesia, Justin Hubner menghadapi tantangan besar dalam kariernya di Wolverhampton Wanderers. Meski sebelumnya menjadi andalan di tim U-21 Wolves, situasi berubah drastis hingga membuatnya berencana meninggalkan klub tersebut.
Ironisnya, salah satu rekannya di tim U-21, Pedro Neto, kini bersinar sebagai pemain bintang Chelsea setelah tampil impresif bersama Wolves. Kontras, nasib ini menyoroti perjalanan karier pemain muda yang penuh liku.
Hubner dan Neto pernah bermain bersama untuk tim U-21 Wolves pada Februari 2023. Pada waktu itu, Neto, yang kini menjadi winger andalan Chelsea, masih memperjuangkan performa terbaiknya.
Perkembangan Neto yang pesat membuat Chelsea rela menebusnya seharga 51,3 juta Poundsterling di awal musim ini. Sebaliknya, Hubner justru harus berjuang keras hanya untuk mendapatkan menit bermain di Wolves, yang pada akhirnya memaksanya mempertimbangkan opsi hengkang.
Melalui akun Instagram pribadinya, Hubner mengungkapkan rasa frustrasinya terhadap situasi di Wolves. “Banyak orang bertanya mengapa saya tidak bermain di sini (Wolves U-21). Saya akan meninggalkan klub ini musim ini,” tulisnya.
Ia juga menyampaikan kritik terhadap sistem yang menurutnya tidak adil, karena tak pernah diberi kesempatan untuk unjuk gigi. “Bek terbaik di sini tidak punya kesempatan bermain,” keluh Hubner.
Hubner percaya bahwa waktu bermain sangat penting bagi perkembangan pemain muda. Sayangnya, di Premier League 2 musim ini, ia hanya mencatatkan satu penampilan, jauh dari ekspektasinya. Keputusan ini menjadi langkah logis untuk menjaga kariernya tetap berkembang.
Sebaliknya, Pedro Neto, mantan rekan Hubner, terus berkembang pesat hingga menjadi salah satu pemain penting Chelsea yang berani menggelontorkan dana besar untuk mengamankannya. Perbedaan nasib ini memperlihatkan betapa lingkungan klub yang mendukung berperan besar dalam karier seorang pemain.
Sementara itu, di Timnas Indonesia, Hubner tetap menjadi pilihan utama pelatih Shin Tae-yong. Ia menunjukkan performa solid di berbagai turnamen internasional, meskipun baru-baru ini ia menerima kartu merah dalam laga melawan Arab Saudi pada Kualifikasi Piala Dunia 2026. Hal ini membuatnya harus absen dalam laga penting melawan Australia dan Bahrain pada Maret 2025.
Kisah Justin Hubner dan Pedro Neto mencerminkan bagaimana perjalanan karier pemain muda bisa sangat dipengaruhi oleh keputusan klub dan kesempatan bermain. Hubner, yang saat ini harus meninggalkan Wolves demi menit bermain, berharap bisa mendapatkan kembali kepercayaan di klub baru.
Di sisi lain, Neto membuktikan bahwa dengan lingkungan yang tepat, seorang pemain muda bisa berkembang menjadi bintang besar. Langkah Hubner menjadi pengingat akan pentingnya membangun karier di tempat yang mendukung potensi pemain muda sepenuhnya. (jp)