Etika
BACA JUGA:Makan Bergizi Gratis Dianggarkan Rp10 Ribu Per Siswa, Begini Tanggapan Mendukbangga
Banyak obrolannya yang tidak “nyambung” dengan memori Anna. Alhamdulillah Anna tidak tertarik dengan obrolan itu. Sejak lama Anna hanya menonton segala hal yang berguna.
Berita hanya berita yang mungkin saja membuat hati tidak tenang, menjadikan pikiran galau. Anna membayangkan apa dampak obrolan mereka bagi diri, bagi keluarga,bagi yang disebutkan pada obrolan itu.
Obrolan itu akan menguap begitu saja dan mungkin setelah itu mereka mengobrol lagi dengan topik lain atau dengan topik yang sama di tempat berbeda.
Pada dasarnya rumah makan adalah fasilitas umum. Siapa pun boleh masuk, boleh makan, boleh berbicara tentang apa pun.
BACA JUGA:Upaya Normalisasi Sungai Untuk Cegah Banjir Terus Dilakukan DInas PUTR
Tempat umum adalah tempat yang juga terbatas. Setiap orang mempunyai hak sama untuk menggunakannya. Keumuman itu merujuk kepada pembatasan.
Setiap orang boleh melakukan apa pun dengan menghormati hak orang lain. Anna meneruskan makan dengan bumbu suara yang sangat keras.
Dia dan anak-istrinya berupaya menekan keinginan untuk menegur. Dia mempertimbangkan lebih banyak mudaratnya.
Anna khawatir mereka tidak terima. Akhirnya memang, dengan perjuangan yang berat Anna menyelesaikan makanannya. Dia melanjutkan mengobrol di tempat lain.
BACA JUGA:Damkar Catat Kebakaran Sering di Alami Wilayah Kecamatan Harjamukti
Kepedulian adalah hal yang menjadi bagian penting yang tampaknya kurang dipentingkan. Berbicara seharusnya memperhatikan lingkungan.
Kita boleh berbicara di ruang publik dengan memperhatikan berbagai hal. Kita harus memperhatikan volume suara.
Kita harus berupaya agar percakapan kita tidak mengganggu orang lain. Kita harus memperhatikan topik pembicaraan.
Kita hindari membahas topik sensitif, pribadi, atau kontroversial di tempat umum. Jangan lupa kita gunakan bahasa santun.