XL Axiata Berikan Donasi kepada Korban Erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki
XL axiata berikan donasi kepada Korban Erupsi Lewotobi Laki-laki-istimewa-
RADARCIREBON.BACAKORAN.CO - PT XL Axiata Tbk (XL Axiata) kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung masyarakat terdampak bencana alam. Kali ini, bantuan disalurkan kepada korban erupsi Gunung Lewotobi Laki-Laki di Kabupaten Flores Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT). Meskipun erupsi tersebut sempat menyebabkan dua dari 24 BTS di radius 20 km dari gunung tersebut padam, layanan telekomunikasi secara umum tetap berjalan dengan baik dan tidak mengalami gangguan signifikan. Tim teknis XL Axiata langsung melakukan pengecekan infrastruktur sekaligus mengidentifikasi kebutuhan mendesak para korban.
Regional Group Head East Region XL Axiata, Dodik Ariyanto, menyampaikan rasa prihatin atas musibah yang menimpa warga sekitar Gunung Lewotobi. Bersama mitra lokal dan aparat setempat, XL Axiata menyalurkan bantuan logistik berupa air bersih, bahan makanan untuk dapur umum, susu, makanan anak, serta obat-obatan. Bantuan ini difokuskan pada dua posko utama, yakni Posko Kobasoma dan Posko Bokang, yang menampung ribuan warga pengungsi. Bantuan tersebut diharapkan dapat membantu para pengungsi bertahan dalam kondisi yang tetap sehat.
Sebagai bagian dari inisiatif sosial Gerakan Donasi Kuota (GDK), XL Axiata juga menyediakan router internet di posko pengungsian untuk mendukung kebutuhan belajar anak-anak pengungsi yang masih harus mengikuti kegiatan sekolah secara daring. Selain itu, XL Axiata memberikan kartu perdana dengan kuota internet gratis sebesar 10 GB per bulan selama dua bulan serta fasilitas telepon umum gratis di Posko Kobasoma dan Posko Bokang.
BACA JUGA:Seleksi PPPK 2024 Masih Berlangsung, MenPAN RB Beri Penjelasan Berikut
Untuk memudahkan komunikasi di wilayah terdampak bencana, XL Axiata memberikan layanan gratis berupa 10 menit panggilan telepon dan 10 SMS ke semua operator. Pelanggan juga mendapatkan kuota data tambahan sebesar 500 MB yang dapat diakses melalui *505#.
Selain dukungan langsung dari perusahaan, karyawan XL Axiata melalui Majelis Ta’lim XL Axiata (MTXL) turut berpartisipasi dalam penggalangan donasi darurat. Bantuan berupa barang kebutuhan sehari-hari dikirimkan ke Pengungsian Konga, sebagai bagian dari Program MTXL Tanggap Bencana. Seluruh dana yang terkumpul berasal dari kontribusi karyawan dan manajemen XL Axiata, yang disalurkan melalui berbagai aksi sosial di wilayah terdampak.
Di sisi lain, XL Axiata terus memperkuat jaringan telekomunikasi di NTT sebagai bagian dari upaya pemerataan akses digital di wilayah Indonesia Timur. Selama setahun terakhir, perusahaan telah mengaktifkan lebih dari 45 BTS 4G baru, sehingga total BTS 4G di NTT kini mencapai 880 unit, yang menjangkau lebih dari 60% kecamatan di provinsi tersebut. Kehadiran jaringan 4G ini diharapkan dapat membuka peluang ekonomi dan akses informasi yang lebih merata bagi masyarakat di daerah-daerah terpencil, seperti Pulau Alor, Pulau Rote, dan pulau-pulau kecil lainnya.
Mochamad Irwan Harahap, Head Network Operations XL Axiata Region East, menjelaskan bahwa jaringan 4G XL Axiata di NTT didukung oleh lebih dari 3.000 km jalur fiber optik. Jalur ini memastikan kualitas jaringan tetap stabil dan andal, terutama di kawasan ibu kota provinsi, Kota Kupang, di mana seluruh BTS telah terhubung ke jaringan fiber optik.
Selain itu, XL Axiata juga berperan aktif dalam program Universal Service Obligation (USO) bekerja sama dengan BAKTI dan Kementerian Komunikasi dan Informatika. Hingga kini, XL Axiata mengoperasikan 27 site BTS 4G USO di berbagai kabupaten di NTT, seperti Kupang, Alor, Sumba Tengah, dan Manggarai Timur. Tak hanya itu, XL Axiata juga membangun 40 BTS Non-3T untuk daerah-daerah yang meskipun tidak terisolasi, masih memiliki keterbatasan akses internet, termasuk di Kabupaten Sikka, Flores Timur, dan Ngada.
Komitmen XL Axiata dalam memperkuat jaringan di wilayah NTT menunjukkan upaya berkelanjutan untuk mendukung pemerataan akses telekomunikasi di seluruh Indonesia, sekaligus menjadi mitra yang andal dalam menghadapi situasi darurat di berbagai wilayah.