Puncak Peringatan HSN Dihadiri Pelantun Salawat, Sayyid Zulfikar Basyaiban Al-Idrisi

PCNU Kabupaten Cirebon menggelar acara puncak Hari Santri Nasional (HSN), Jumat malam 8 November 2024.-dokumen -tangkapan layar

CIREBON- Puncak peringatan hari santri (HSN) PCNU Kabupaten Cirebon berlangsung khidmat.

Acara yang berlangsung di Komplek Sekretarian MWCNU Dukupuntang, Jumat malam 8 November 2024 itu, menghadirkan pelantun salawat, Sayyid Zulfikar Basyaiban Al-Idrisi. 

Dalam kesempatan itu, Sayyid Zulfikar berpesan kepada para santri di Kabupaten Cirebon untuk tidak lelah dalam mencari ilmu. 

BACA JUGA:KAI Services Berikan Santunan kepada Pegawainya yang Terdampak Angin Puting Beliung di Sukabumi

BACA JUGA:MUI Cetak Kader Lewat Program Pendidikan Kaderisasi Ulama

“Seorang pemuda, apa lagi dia santri, maka harus mempunyai bekal ilmu dan ketakwaan. Jika tidak memiliki keduanya, maka hidupnya tidak akan berarti apa-apa,” ujar Sayyid Zulfikar. 

Tidak hanya itu, ia pun mendoakan para santri agar diberikan kesabaran tanpa lelah dalam mengejar ilmu. “Semoga para santri di Cirebon diberikan ilmu yang bermanfaat fiddini waddunya wal akhirah,” terangnya. 

Sementara itu, Ketua Tanfidziyah PCNU Kabupaten Cirebon, KH Aziz Hakim Syaerozie menyampaikan, Cirebon merupakan wilayah yang mempunyai hubungan erat akan lahirnya peringatan Hari Santri Nasional (HSN). 

BACA JUGA:Harp Pahlawan, Ziarah ke Taman Makam Pahlawan Cakrabuana

BACA JUGA:WASPADA! Potensi Cuaca Ekstrem di Kabupaten Cirebon

“Kalau kita hubungkan, Cirebon ini ada kaitannya dengan lahirnya HSN. Hari berdarah yang ditandatangani Presiden Joko Widodo pada 15 Oktober 2015 itu salah satu dasarnya adalah resolusi jihad yang digagas Hadratusyekh Hasyim Asy’ari,” terangnya.

Sebelum pertempuran 10 November di Surabaya, Kang Aziz --sapaan akrab KH Aziz Hakim Syaerozie menyebut bahwa Hadratusyekh Hasyim Asyari tidak mau melakukan perlawanan agresi Belanda sebelum datangnya singa-singa dari Cirebon.

“Singa-singa yang dimaksud ini adalah para kiai dari Cirebon, khususnya KH Abdul Abbas Jamil dari Buntet Pesantren Cirebon, dan sejumlah pesantren lainnya, termasuk Babakan Ciwaringin,” katanya.

BACA JUGA:Timnas Indonesia Vs Timnas Jepang, Samurai Biru dalam Kondisi Darurat

Tag
Share