Suhendrik Bicara Konsep Smart City di Forum Komunikasi Guru Ngaji

Diskusi kebangsaan yang digelar oleh Forum Komunikasi Guru Ngaji (FKGN) pada Minggu (3/11) di Attaqwa Center.-dokumen -tangkapan layar

BACA JUGA:Warga Meminta Pembangunan Jalan Lingkar Sumber Dilakukan Secepatnya

BACA JUGA:Syarat Ikuti Anugerah Kabupaten Sehat, Tahun 2025 Kabupaten Cirebon Bebas BAB Sembarangan

”Kita sudah melihat negara maju seperti Estonia yang menerapkan teknologi secara penuh"

"Penerapan Smart City tidak cukup dengan command center; perlu juga menganalisis karakter pengguna jalan dan jumlah kendaraan yang melintas. Data tersebut yang nantinya akan menjadi pertimbangan bagi para pemegang kebijakan,” katanya. 

Jika Estonia bisa, DKI Jakarta bisa, dan Sumedang juga bisa. Tinggal bagaimana Kota Cirebon memilih dan menerapkan teknologi sesuai kebutuhan masyarakat.

”Untuk menerapkan Smart City, kita tinggal mengikuti peta jalan yang berbasis teknologi,” kata pria yang merupakan kandidat doktor ilmu politik di Unpad Bandung.

BACA JUGA:FPD Nilai Pasangan Imron-Agus Lebih Baik Dibanding Calon Lain

BACA JUGA:7 Desa Ini Akan Gelar Pilwu PAW Tanggal 1 Desember 2024

Sementara itu, Calon Wali Kota Dani Mardani bersyukur Kota Cirebon menjadi pilot project Smart City. 

Di Jawa Barat, luasnya hanya 39 km persegi. Mewujudkan Kota Cirebon sebagai kota cerdas sangat memungkinkan karena pemerintah daerah memiliki komitmen untuk mewujudkan hal ini.

”Dari layanan publik yang sudah banyak, mulai dari OSS hingga administrasi kependudukan, digitalisasi telah diterapkan,” katanya. 

Tag
Share