Jasa Penyedia Katering dan Knsumsi Harus Lebih Hati-hati Dalam Memproduksi dan Menyajikan Makanan
BAHAS KASUS KERACUNAN: Rapat kerja Komisi III DPRD Kota Cirebon dengan Dinkes Kota Cirebon, Jumat (1/11).-AZIS MUTAHROM-RADAR CIREBON
CIREBON - Peristiwa keracunan yang dialami puluhan orang saat mengikuti sosialisasi kesehatan di Puskesmas Cangkol mengundang keprihatinan banyak pihak.
Meski demikian, peristiwa ini harus menjadi pelajaran bahwa pihak jasa penyedia katering dan konsumsi mesti lebih berhati-hati dalam memproduksi dan menyajikan makanan yang akan disajikan secara massal.
Ketua Komisi III DPRD Kota Cirebon, Yusuf MPd mengaku prihatin dengan peristiwa yang telah terjadi.
Namun, ia tetap memberikan apresiasi kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Cirebon yang telah bergerak cepat dalam melakukan penanganan teknis.
“Saya mengapresiasi upaya Dinkes Kota Cirebon yang telah bergerak melakukan penanganan, terutama bagi korban keracunan makanan,” ujar Yusuf, usai menggelar rapat kerja dengan Dinkes Kota Cirebon, Jumat (1/11).
Yusuf juga mengingatkan agar lebih berhati-hati ketika melaksanakan kegiatan yang melibatkan banyak masyarakat.
Semua persiapan harus diperiksa dengan baik agar kejadian serupa tidak terulang.
“Setelah kejadian seperti ini, semua pihak terkait hendaknya memberikan keterangan dengan jujur. Tujuannya agar tidak terjadi lagi bagi masyarakat lainnya,” ungkapnya.
Pihaknya berharap, sampel makanan yang telah diuji di laboratorium dapat memberikan hasil yang baik sehingga dapat diketahui penyebab keracunan tersebut.
Penyedia konsumsi juga hendaknya dapat bertanggung jawab.
“Saya kira penyedia konsumsi juga harus bertanggung jawab, terutama jika perusahaan tersebut sudah memiliki reputasi baik dan seharusnya memiliki standar yang baik dalam penyaringan bahan baku makanan,” paparnya.
Yusuf mendorong Dinkes Kota Cirebon untuk berkoordinasi dengan pihak kepolisian dalam melakukan pengecekan.
“Harus dicek bagaimana proses pembuatan makanan tersebut. Jika tidak dicek dan diteliti, dikhawatirkan kejadian serupa akan terulang dan korbannya adalah masyarakat,” tegasnya.
Meski belum ada laporan atau informasi resmi dari Dinkes Kota Cirebon, kata Yusuf, Komisi III DPRD akan menunggu dan melakukan koordinasi mengenai proses selanjutnya.