Ada Oknum yang Lakukan Pembakaran TPA Kopiluhur

Area lahan tempat pembuangan akhir (TPA) Kopiluhur, Kelurahan Argasunya terbakar, pada Minggu 27 Oktober 2024.-dokumen -tangkapan layar

CIREBON - Kebakaran terjadi di area lahan tempat pembuangan akhir (TPA) Kopiluhur, Kelurahan Argasunya, pada Minggu 27 Oktober 2024. 

Kebakaran ini diduga disebabkan oleh oknum yang melakukan pembakaran.

Meskipun demikian, pada Senin, 28 Oktober, Dinas Lingkungan Hidup Kota Cirebon memastikan bahwa titik api di area TPA yang terbakar tersebut sudah benar-benar padam. Namun, pemantauan tetap dilakukan secara berkala.

BACA JUGA:Pemuda Harus Kreatif dan Berkontribusi dalam Membangun Bangsa

Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Cirebon, dr Yuni Darti, menuturkan bahwa meskipun kondisi area TPA Kopiluhur sudah aman dan tidak terlihat kepulan asap, kewaspadaan tetap diperlukan.

”Kami terus waspada. Bahkan semalam, kami bersama instansi terkait berada di lokasi untuk memastikan kondisi sudah aman,” ujar Yuni kepada wartawan pada Senin 28 Oktober 2024.

Pihaknya memperkirakan penyebab utama terjadinya kebakaran di area TPA ini adalah adanya oknum warga setempat yang membakar sampah di lahan kosong yang bukan milik pemerintah.

BACA JUGA:Peringatan Hari Sumpah Pemuda, Inilah Pesan Pj Bupati Cirebon

”Kami akan terus memantau, takutnya masih ada titik api yang kembali muncul. Jika penyebabnya adalah oknum warga yang membakar sampah di lahan kosong milik swasta yang berdekatan dengan lahan TPA,” sebutnya.

Yuni menyebutkan bahwa lahan kosong yang digunakan warga untuk membuang dan membakar sampah itu milik PT Ciptakarya. 

”Kami sudah sangat sering menegur mereka, dan rencana kami adalah mendatangi pemilik tanah itu,” ujarnya.

BACA JUGA:AKD DPRD Terbentuk, Kini Giliran Bahas Raperda dan Pengesahan 3 Raperda

Sementara itu, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Cirebon telah memetakan daerah rawan bencana kekeringan dan kebakaran hutan serta lahan (Karhutla) di wilayah kerja mereka, terutama di kawasan TPA.

Kepala BPBD Kota Cirebon, Andi Wibowo, menyatakan bahwa pihaknya telah mendata daerah rawan kekeringan dan Karhutla. 

Tag
Share