Profil Santri
Hari Santri 2024.-istimewa-
Oleh: Munib Rowandi Amsal Hadi*
SANTRI, menurut KH Mustofa Bisri (Gus Mus) adalah murid kiai yang dididik dengan kasih sayang untuk menjadi mukmin yang kuat, yang tidak goyah imannya oleh pergaulan, kepentingan, dan adanya perbedaan, mencintai negaranya.
Mencintai tanah airnya, tempat dia dilahirkan, menghirup udaranya, dan bersujud di atasnya dan menghargai tradisi budayanya, sekaligus menghormati guru dan orang tuanya kendati keduanya telah tiada, orang yang memiliki kasih sayang pada sesama manusia dan pandai bersyukur serta mencintai ilmu dan tidak pernah berhenti belajar (minal mahdi ilãl lahdi), menganggap agama sebagai anugerah dan sebagai wasilah mendapat ridha tuhannya.
Definisi tersebut menguatkan pengertian bahwa santri adalah pelajar yang memiliki sifat yang kehasan tersendiri. Santri selalu mendapatkan bimbingan dari kedua orang tuanya dengan kasih sayang yang tinggi, dan bimbingan dari kiai dengan kasih sayang yang tinggi juga, maka setiap santri pasti mencintai kedua orang tuanya dan juga mencintai gurunya.
BACA JUGA:282 Kendaraan Dikenakan Sanksi Tilang, Ini Hasil Dari Operasi Zebra Lodaya
Guru dan orang tua diposisikan bukan untuk dipilih harus mengikuti siapa. Santri menjadikan keduanya, baik orang tua atau guru sebagai panutan.
Memposisikannya sesuai dengan ajaran agama. Kasih sayang orang tua dan guru, menumbuhkan rasa kasih sayang santri kepada sesama manusia.
Kasih sayang yang permanen kepada sesama manusia melintasi perbedaan suku, agama dan perbedaan lainnya.
Ukhuwah atau jalinan kasih persaudaraan santri meliputi ukhuwah islamiyah, ukhuwah wathaniyah dan ukhuwah basyariyah/ukhuwah insaniyah.
BACA JUGA:Kasus Produksi Film Dewasa Kelas Bintang, Siskaeee Divonis 1 Tahun Penjara
Ukhuwah islamiyah merupakan hubungan santri dengan sesama manusia yang berkaitan dengan keislaman. Ukhuwah ini merupakan persaudaraan sesama muslim, yang tumbuh dan berkembang karena kesamaan agama. Santri akan menebar kasih kepada sesama muslim.
Agama telah mengikat santri dengan sesame muslim dengan iktana yang hakiki. Keluasan ilmu santri, menjadikan santri mampu memahami berbagai perbedaan yang terjadi di kalangan muslim dengan tidak mempermasalahkan perbedaan tersebut.
Santri juga memebar kasih sayang dalam Ukhuwah wathaniyah, kasih sayang yang ditebar kepada sesame manusia karena ikatan kebangsaan dan kenegaraan. Kasih sayang yang diberikan dalam hubungan antar warga Negara yang bersifat kemasyarakatan, kebangsaan dan kenegaraan.
Santri memandang sesame warga Negara memiliki kesamaan derajat dan tanggung jawab untuk mencapai kesejahteraan dalam kehidupan bersama. Hubungan antar warga Negara ini, jelas melampaui sekat-sekat keagamaan, ras, warna kulit dan suku.