Tujuan Epistemik Pendidikan

Ilustrasi--

3. Konstruktivisme Sosial

Konstruktivisme sosial menekankan pentingnya interaksi sosial dan kolaborasi dalam pembangunan pengetahuan. Lev Vygotsky, psikolog perkembangan, memperkenalkan konsep zona perkembangan proximal (ZPD) yang menyoroti kerjasama dan bimbingan sebagai kunci pembentukan pengetahuan.

4. Pendekatan Behavioristik

Pendekatan behavioristik menekankan peran stimulus dan respons dalam pembentukan perilaku dan pengetahuan. B.F. Skinner, seorang psikolog behavioristik, mengembangkan konsep operant conditioning dan reinforcement untuk menjelaskan pembentukan perilaku.

BACA JUGA:Selama Turun ke Lapangan, SBY : Keinginan Masyarakat Tidak Muluk-muluk

5. Teori Pembelajaran Berbasis Masalah

Teori ini menekankan pemecahan masalah sebagai pusat proses pembelajaran. John Dewey, seorang filsuf pendidikan, menekankan pentingnya pembelajaran melalui pengalaman dan eksplorasi.

6. Teori Konstruktivisme Radikal

Teori ini menyatakan bahwa pengetahuan tidak hanya dibangun oleh individu, tetapi juga bersifat sosial dan budaya. Jean Lave dan Etienne Wenger mengembangkan teori komunitas praktik yang menekankan pembelajaran yang terjadi dalam konteks kegiatan sosial.

Kebajikan intelektual penting dalam diskusi kita saat ini karena nampaknya tujuan epistemik pendidikan yang sebenarnya adalah untuk mengembangkan keutamaan intelektual seseorang dan, dengan demikian, karakter intelektualnya (yang merupakan kumpulan keutamaan intelektual dan kemampuan kognitif lainnya yang terintegrasi).

BACA JUGA: Bupati Imron Prioritaskan Insfrastruktur, Biar Rakyat Adil dan Makmur

Menggunakan istilah yang sering digunakan oleh para pendidik, yaitu memiliki karakter intelektual yang kuat, dan dengan demikian memiliki keutamaan intelektual, merupakan keterampilan penting yang dapat ditransfer.

Hal ini sesuai dengan teori-teori pengetahuan yang memerlukan kreativitas dan ketepatan kontekstual dari pendidik agar sesuai dengan karakteristik siswa, materi pembelajaran, dan tujuan pendidikan yang diinginkan.

Kami mencatat di atas bahwa tujuan epistemik pendidikan tampaknya adalah pengembangan karakter intelektual siswa, yang berarti seperangkat kebajikan intelektualnya yang terintegrasi.

Namun yang terpenting, tampaknya keutamaan intelektual bukanlah jenis kemampuan kognitif yang dapat diperluas secara kognitif.

Tag
Share