Shin Tae-yong Tak Bisa Maksimalkan Pemain Naturalisasi, Bung Towel: STY Tidak Punya Strategi Lain

Bung Towel kritisi Shin Tae-yong-tangkapan layar-

CIREBON, RADARCIREBON.CO - Bung Towel kembali mengkritik Shin Tae-yong setelah Timnas Indonesia kalah 1-2 dari Tiongkok dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia pada Selasa, 15 Oktober 2024.

Menurut Bung Towel, seharusnya Shin Tae-yong tidak lagi mencari alasan karena timnya sudah diperkuat pemain-pemain berkualitas hasil naturalisasi. Erick Thohir telah membantu memperkuat skuad dengan pemain yang lebih mumpuni dibandingkan beberapa tahun terakhir, tetapi gaya permainan yang diterapkan Shin Tae-yong masih belum mampu membawa kemenangan bagi Timnas Garuda.

"Shin Tae-yong tetap tidak bisa memaksimalkan pemain-pemain yang ada. Memang, dia bermain lebih positif dan menyerang, tapi tetap saja kecolongan," ujar Bung Towel dalam video di kanal YouTube Sportify Indonesia pada Kamis, 17 Oktober 2024.

Bung Towel juga mengkritik alasan Shin Tae-yong yang mengaku terkejut dengan gaya permainan Tiongkok saat menghadapi Indonesia. Menurut Bung Towel, seharusnya Shin Tae-yong tidak terkejut karena ia memiliki banyak staf yang membantu memantau pola permainan lawan.

"Shin Tae-yong kecolongan oleh strategi Tiongkok. Dia bahkan mengaku kaget dengan taktik klasik yang diterapkan, seperti bola-bola panjang. Kok bisa kaget? Bukankah timnya memiliki tim analisis di staf kepelatihan?" ungkap Bung Towel.

BACA JUGA:Pemkot Lebih Untung Rp7 M, Tahun Depan Berlaku Opsi Pajak Baru Kendaraan Bermotor

"Dia tidak sendirian; asistennya ada sembilan orang, termasuk pelatih khusus striker dan tim analisis. Jadi, mengapa dia bisa terkejut melihat permainan Tiongkok, padahal mereka sudah menggunakan taktik serupa saat melawan Australia," tambahnya.

Bung Towel menilai Shin Tae-yong sudah tidak memiliki strategi lain dan gagal memaksimalkan pemain berkualitas di Timnas Indonesia. Pemain naturalisasi sudah banyak, dan hanya ada dua pemain lokal di starting XI Indonesia. Namun, Bung Towel menyayangkan Shin Tae-yong belum mampu memanfaatkannya dengan baik.

"Eliano Reijnders, misalnya, yang proses naturalisasinya dilakukan sangat cepat agar bisa bermain melawan Bahrain dan Tiongkok, malah tidak masuk dalam daftar 23 pemain saat melawan Tiongkok," ujar Bung Towel.

"Jadi, apa gunanya mendatangkan pemain naturalisasi jika Shin Tae-yong tidak bisa memanfaatkannya dengan maksimal? Semua pemain hanya dipaksa bertahan dalam formasi 5-4-1. Ketika bertahan, ada lima pemain di belakang dan dua gelandang bertahan. Serangan balik pun menjadi andalan. Saat melawan Arab Saudi, Australia, dan Bahrain, strateginya sama. STY tidak punya strategi lain selain mengandalkan pemain yang mampu bertahan," jelasnya.

Tommy Welly, yang dikenal sebagai Bung Towel, mengkritik Shin Tae-yong secara tajam, menilai bahwa kekalahan Timnas Indonesia dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia melawan Tiongkok menjadi tanggung jawabnya.

Bung Towel merasa tidak adil jika pemain lokal, seperti Asnawi Mangkualam dan Witan Sulaeman, dijadikan kambing hitam atas kekalahan tersebut. Menurutnya, tudingan bahwa mereka adalah penyebab kekalahan tidaklah benar. Hal itu diungkapkan oleh Bung Towel dalam wawancara dengan Sportify Indonesia pada Rabu, 16 Oktober 2024.

"Saya melihat beberapa pemain lokal mendapat kritik, disebut terlalu banyak membawa bola atau menggiring. Menurut saya, kritik seperti itu tidak bijak dan tidak seharusnya dilakukan," kata Bung Towel.

Bung Towel menilai tidak adil jika pemain lokal disalahkan atas kekalahan, padahal gol balasan Indonesia berasal dari aksi Pratama Arhan melalui lemparan ke dalam.

"Jika kita kalah, mengapa harus menyalahkan pemain lokal? Asnawi dianggap gagal karena bermain terlalu rumit, tapi siapa yang menciptakan gol balasan? Pratama Arhan, melalui skema lemparan ke dalam," jelasnya.

Bung Towel juga menegaskan bahwa tanpa strategi lemparan ke dalam, Thom Haye tidak akan mendapatkan peluang yang bagus.

"Jadi, sebenarnya peran pemain lokal sangat penting bagi tim. Mereka tidak seharusnya menjadi sasaran kritik saat tim kalah. Kita perlu mendukung mereka dan memahami bahwa kekalahan tidak hanya disebabkan oleh satu faktor saja," tambahnya.

Bung Towel juga menekankan pentingnya memberikan kritik yang konstruktif dan seimbang. Semua pemain, baik lokal maupun naturalisasi, memiliki peran penting dalam tim nasional. Kritik adalah hal biasa dalam dunia sepak bola, tetapi harus disampaikan secara bijak dan proporsional.

Menurut Bung Towel, kritik terhadap pemain harus disertai dengan solusi untuk membantu mereka berkembang. "Kritik memang penting untuk memperbaiki kesalahan, tetapi kita juga perlu memberikan dukungan dan motivasi kepada para pemain agar mereka dapat bangkit dari kekalahan," tegasnya.

Tag
Share