Just In Time (JIT) Sebagai Salah Satu Metode Green Inventory

ilustrasi-istimewa-

BACA JUGA:Tim Siber Pelototi Medsos Paslon

Untuk mencapai prinsip itu industri harus benar-benar memahami atribut/karakteristik dari bahan baku, lead time pengadaan, ketersediaan bahan baku di pasar, serta alternatif pemasok maupun barang subtitusi yang mungkin bisa dimanfaatkan manakala bahan baku/supplier utama mendapati permasalahan.

Cara kerja JIT adalah dengan menyelaraskan pesanan bahan baku dari pemasok secara langsung dengan jadwal produksi.

Bahan baku dapat sepenuhnya termanfaatkan, mengurangi kemungkinan bahan baku kadaluarsa yang tidak terpakai karena adanya pergeseran produksi dan menekan pemborosan.

Perusahaan juga harus membangun hubungan yang kuat dengan pemasok untuk memastikan tidak ada kendala di dalam pengadaannya.

BACA JUGA:Soal Hasil Survei, Tim Idola Makin Semangat di Pilkada 2024

Beberapa manfaat JIT adalah dapat mengurangi biaya penyimpanan persediaan, biaya transportasi, ruang penyimpanan, mengurangi limbah, mempertahankan arus kas yang sehat (mengurangi modal kerja).

Namun penerapan metode ini bukan tanpa tantangan, karena diperlukan kemampuan perusahaan dalam meramalkan trend permintaan dan ketersediaan bahan di masa depan, sehingga tidak muncul biaya kelebihan atau kekurangan persediaan.

Ketergantungan yang tinggi kepada salah satu pemasok serta karakteristik barang yang sangat spesifik menjadi tantangan lain dalam penerapan metode JIT.

Kekurangan dari metode JIT di antaranya adalah karena tingkat persediaan bahan baku dan barang jadi sangat rendah maka rentan akan perubahan.

BACA JUGA:Pasangan Dani-Fitria Intensifkan Program Gerebek Kampung

Potensi gangguan dalam rantai pasok mungkin terjadi manakala ada gangguan dalam pengadaan persediaan, bisa jadi karena ketersediaan stok dari supplier atau ada kendala dari logistik, sehingga hal ini menimbulkan resiko terhambatnya seluruh lini produksi. 

Di samping itu, karena kuantitas pembelian bahan baku terbatas, akan mendorong supplier menawarkan harga yang lebih tinggi dibandingkan dengan posisi ketika perusahaan menerapkan metode persediaan secara tradisional.

Satu sisi mengurangi biaya handling persediaan, di sisi lain muncul biaya dari kenaikan harga bahan baku. Sehingga perusahaan harus bisa juga mengkalkulasikan biaya-biaya tersebut secara lebih cermat. 

Beberapa hal yang perlu dilakukan untuk menghindari kegagalan dalam penerapan metode JIT:

Tag
Share
Berita Terkini
Berita Terpopuler
Berita Pilihan