DKIS yang Peduli Literasi

Ilustrasi peduli literasi.-istimewa-

BACA JUGA:Dihadiri Bupati Nina, Acara Unjungan Buyut Mudang Meriah

Selain DKIS, Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DP3APPKB), menerbikan pula buku terkait program keluarga berkualitas dan kota layak anak. 

Temasuk cerita “Cirebon Undercover” tentang perilaku seksual menyimpang. Tak terkecuali problem kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). 

Oya, politisi muda Suhendrik juga pernah mengulas mantan Wali Kota Cirebon periode 1960-1965, RSA Prabowo. Kamerad Hendrik – biasa saya menyapanya – sampai mendatangi keluarga RSA Prabowo di kawasan Bintaro, Jakarta, demi melengkapi karya jurnalistiknya tahun 2010.

Pada 2022, gantian mantu RSA Prabowo yang warga negara Australia, Rood Gibbon, mengunjungi Suhendrik di kantor Jabar Ekspres, Kota Bandung. Saya diminta Suhendrik membuat tulisan tentang pertemuannya dengan Rood Gibbon itu. 

BACA JUGA:Miliki Ratusan Masa Binaan, Furqon Nurzaman Siap Menangkan Paslon Dani-Fitria

Sedikit kilas-balik. Rubrik Evergreen di Radar Cirebon, mengasah kemampuan jurnalistik saya, dalam menuliskan sisi personal banyak tokoh.

Ada owner Grage Group mendiang Drs H Boediman Kusika (ayah  Bamunas Setiawan Boediman); bos restoran Padang Sinar Budi, H Nahrir (adik ipar pendiri Sinar Budi, H DS Mangkuto); Pemilik Toko Obat Mandjur, Sutikno Aling (papa Hudhiarta Sutikno / politisi Nasdem), sampai pimpinan Japfa Comfeed yang disegani pada masanya, drh. Afiful Haq.

Ma’ruf sadar, dinas yang dipimpinnya bukan tempat persemayaman buku-buku. Lebih kepada “laboratorium” ide-ide segar. Mengemasnya menjadi karya nyata.

Begitulah ia, peduli literasi. Sejak bertugas di Humas Pemkot memproduksi Warta Balai Kota cetak, sampai versi digital belakangan. Pandangannya futuristik. Menjawab tantangan ke depan.

BACA JUGA:Libur Panjang Maulid Nabi Muhammad SAW, KAI Layani 5 Juta Penumpang dalam Tiga Hari

Tak keliru apa yang disampaikan Wakil Ketua DPRD, Harry Saputra Gani, dalam sebuah obrolan sore dengan penulis. “Orang sekarang tuh kepo. Ingin tahu sisi personal seseorang, ketimbang baca acara gunting pita atau seremonial,” ucapnya. (*)

*Penulis adalah Wartawan Radar Cirebon 2008-2014

Tag
Share