Ucapan Prabowo Subianto, Soal "Ndasmu Etik" Dianggap Melecehkan Etika

Co-captain Tim Nasional pemenangan Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) Sudriman Said menyebut bahwa ucapan Prabowo Subianto soal "ndasmu etik" tak patut untuk dikatakan.-dokumen -istimewa

JAKARTA - Viralnya video acara internal yang bocor terkait ucapan "ndasmu etik" Prabowo Subianto, langsung direspon  orang dekatnya. Lewat  juru bicara Prabowo Subianto, Dahnil Anzar Simanjuntak, kalau Ucapan itu disebut tidak dalam konteks serius, melainkan untuk refleksi diri.

"Maksud Pak Prabowo, mari sama-sama kita periksa isi pikiran kita, isi hati kita, semacam refleksi akhir pekan, jangan seperti orang yang ditolak cintanya, namun kemudian habis-habisan menjelek-jelekkan sang pujaan hati," kata Dahnil Anzar Simanjuntak kemarin.

Dahnil menyampaikan, hubungan Prabowo dengan capres lain berjalan baik. Oleh karena itu, ucapan tersebut dipastikan tidak serius. "Pak Prabowo senang bercanda, itu bercandaan Pak Prabowo ke kader-kader Gerindra, seribu persen bercanda. Pak Prabowo hubungannya dengan Pak Ganjar baik, dengan Pak Anies baik. Bercanda ke sesama sahabat," jelas Dahnil. 

BACA JUGA:KPUD Indramayu Butuh 37.212 Anggota KPPS

Sementara, Co-captain Tim Nasional pemenangan Anies-Muhaimin (Timnas AMIN) Sudriman Said menyebut bahwa ucapan Prabowo Subianto soal "ndasmu etik" tak patut untuk dikatakan. Apalagi dengan status dirinya sebagai orang yang hendak menjadi calon orang nomor satu di Indonesia.

"Menurut saya, bahkan bagi siapapun yang bergerak di arena publik, tidak layak, tidak pantas, tidak patut melecehkan etika. Kenapa? Karena justru value pemimpin di sektor publik karena menjaga etika. Bukan saja semata-mata soal ketaatan pada hukum," katanya.

Ia mengatakan, bahwa saat ini etika memiliki peranan penting bagi pimpinan di jabatan-jabatan publik. Sebab, saat ini menurutnya hukum sudah bisa ditekuk jika tanpa etika.

BACA JUGA:Sosialisasi Rokol Ilegal Lewat Ajang Malming Ning Balekota

"Karena itu sangat disayangkan bila ada orang yang bahkan sedang dalam kontestasi sedang mendulang atau menghimpun simpati masyarakat, tapi justru memberikan signal contoh yang tidak baik," ucapnya.

Dengan ucapan yang tak patut itu, Mantan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral itu menyebut bahwa wajar bila masyarakat banyak mengkritisi. Sebab, saat ini menurutnya banyak pejabat yang tak memiliki etik dalam mengambil kebijakan.

"Nah karena itu setiap pemimpin, apalagi yang sedang berkontestasi harus menyakinkan masyarakat, kita akan bersama-sama memperbaiki aspek, kita akan bersama-sama memperbaiki etik bukan sebaliknya melecehkan," tandas Sudirman.(**)

 

Tag
Share