Mensyukuri Nikmat Kemerdekaan RI yang Ke-79
Ilustrasi perayaan kemerdekaan RI yang ke-79.-istimewa-
Oleh: Sofyan SPd*
INDONESIA telah merdeka yaitu pada 17 Agustus 1945. Suatu peristiwa yang sangat bersejarah bagi bangsa Indonesia, karena pada hari itu diproklamirkan oleh Presiden Indonesia yang pertama Soekarno dan wakilnya Mohammad Hatta.
Perihal Kemerdekaan Indonesia, belum lama ini seluruh rakyat Indonesia telah merayakannya yang ke-79 yaitu pada 17 Agustus 2024.
Suatu jangka waktu yang cukup lama untuk memperbaiki keadaan Indonesia saat ini dan seterusnya untuk lebih baik lagi dari masa yang telah lampau.
BACA JUGA:Mengajarkan Politik di Ruang Kelas
Indonesia merdeka sampai sekarang ini karena ditebus dengan jiwa raga, harta benda, tenaga, nyawa, darah para pahlawan kita yang sangat besar jumlahnya.
Indonesia telah dijajah oleh Belanda selama 350 tahun, suatu masa yang sangat lama membuat bangsa Indonesia sengsara dan menderita berkepanjangan.
Mau makan susah, mau tidur susah, mau sekolah susah, mau apapun susah. Karena kita benar-benar dalam cengkraman Belanda pada saat itu.
Kekayaan negeri kita dikeruk oleh penjajah Belanda dan mereka pergunakan sebagian besar untuk pembangunan di negara mereka sendiri, sedangkan sebagian kecil saja yang dipergunakan untuk pembangunan di Indonesia seperti membangun pabrik, rumah sakit, jembatan, jalan kereta api dan lain-lain karena mereka mungkin beranggapan, akan hidup dan tinggal di Indonesia selama-lamanya sebagai bagian dari negeri mereka sendiri.
BACA JUGA:Bongkar Dukung Karna-Koko
Indonesia juga dijajah oleh Jepang selama 3,5 tahun. Akan tetapi, walaupun hanya 3,5 tahun, tapi dahsyatnya luar biasa. Hampir sama dengan Belanda yang menjajah 350 tahun.
Rakyat Indonesia benar-benar terjepit, karena perekonomian kita dan lain-lain dibuat tidak berkutik.
Bahkan diceritakan sama orang-orang tua kita dulu, makan saja dari bonggol pisang yang paling bawah yang suka ditumbuhi akar-akar pohon pisang.
Rakyat juga banyak yang memakai pakaian yang terbuat dari karung goni yang sungguh tidak layak dipakai oleh bangsa Indonesia pada saat itu. Belum lagi dijajah oleh bangsa lain seperti Inggris dan Portugis.