Kondisi halte-halte lainnya juga hampir sama, seperti yang terpantau di halte SMKN 2 Cirebon di Jalan Dr Cipto Mangunkusumo atau halte di PN Kota Cirebon di Jalan Wahidin pada kemarin 3 September 2024.
BACA JUGA:Maarten Paes Masih Belum Gabung Latihan Utama Timnas Indonesia, Bagini Kata Shin Tae Yong
Kondisi halte ini sejalan dengan penurunan jumlah bus yang beroperasi di Kota Cirebon.
Saat ini, bus yang beroperasi di dalam kota adalah Citros dan Bus Rapid Transit (BRT) milik Dinas Perhubungan Kota Cirebon, dengan BRT memiliki halte-halte khusus.
“Halte kini hanya menjadi tempat istirahat sementara sambil menunggu orderan,” kata Aim, seorang pengemudi ojek online yang ditemui saat menunggu penumpang di halte SMK Veteran kemarin.
BACA JUGA:Larsindo Sebut Pasangan Rahim Miliki Visi Misi Jelas
Pria berusia 31 tahun tersebut berharap agar peremajaan dapat dilakukan pada setiap halte di Kota Cirebon.
Menurutnya, halte seharusnya lebih dari sekadar tempat menunggu bus; halte juga bisa menjadi tempat untuk beristirahat sejenak dari rutinitas berkendara di jalanan.
Selain menjadi tempat istirahat bagi pengemudi ojek online seperti Aim, halte juga tampaknya menjadi lokasi bagi pedagang kaki lima.
Hal ini terlihat di halte Krucuk, di mana pedagang air mineral dan berbagai jenis minuman tampak menunggu pembeli di tempat tersebut.