CIREBON – Bakal calon walikota Cirebon Dani Mardani mencanangkan adanya akselerasi pembangunan di wilayah Kota Cirebon bagian selatan, yang meliputi Kelurahan Argasunya dan sekitarnya.
Sebab, jika fokus untuk dikembangkan, kawasan tersebut memiliki potensi untuk berkembang dan maju pesat. Sehingga, masyarakatnya juga ikut merasakan dampak dari segi kemajuan dan kesejahteraan.
Oleh karena itu, dalam beberapa waktu terakhir, Dani terus berkeliling ke tiap RW untuk melakukan sosialisasi menjelang Pilkada Serentak yang akan dilaksanakan pada 27 November 2024 mendatang. Termasuk ke Kelurahan Argasunya dan sekitarnya.
"Dalam sehari, saya bisa datang ke tujuh hingga sembilan RW. Hari ini saja, hingga pukul 12.00, saya sudah datang ke lima titik," ujar Dani, Selasa (3/9).
BACA JUGA:Kodam Siliwangi Pastikan Prajurit TNI Netral di Pilkada 2024
Menurutnya, dengan melakukan silaturahmi ke berbagai lapisan masyarakat, maka aspirasi mereka dapat ditampung, dan kemudian bisa dilaksanakan ketika dirinya menjadi walikota Cirebon.
"Silaturahmi sebagai manajemen campaign. Hanya dengan silaturahmi kita bisa jemput ridho Allah SWT. Banyak aspirasi dari masyarakat, saat ini kita lebih banyak mendengar," ujarnya.
Ia mengatakan, dari sekian banyak aspirasi, yang terbanyak adalah aspirasi terkait peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur. Selain itu, Dani juga memiliki keinginan agar terakselerasinya antara Kota Cirebon dengan kawasan selatan, yaitu Kecamatan Argasunya.
"Terkait Argasunya, saya ingin melanjutkan visi misi Pak Subardi (Walikota Cirebon 2003-2013), yaitu terakselerasinya Argasunya melalui infrastruktur serta PJU," ujarnya.
BACA JUGA:Relawan SBH Belum Tentukan Sikap Terkait Pilkada 2024
Menurut dia, saat ini Argasunya masih tertinggal dibandingkan kawasan lain di Kota Cirebon. Melalui akselerasi, katanya, ketertinggalan itu bisa diatasi.
Tak hanya itu, menurutnya, di kawasan Argasunya, tepatnya di Kedung Jumbleng, terdapat lahan seluas 24 hektare yang dulunya akan dijadikan kawasan kampus UGJ yang saat itu ramai diwacanakan akan beralih status menjadi kampus negeri. Kini, kawasan tersebut masih belum digarap.
"Itu lahan milik Pemprov Jabar. Saat ini, kawasan itu jadi PR bagi Pemkot Cirebon. Setelah tidak jadi menjadi kawasan kampus UGJ, selanjutnya mau diapakan? Opsinya, bisa ditawarkan ke kampus lain, misalnya ke UIN Siber Syekh Nurjati Cirebon untuk pengembangan kampus misalnya," ujarnya.
Jika bisa ada sebuah kampus yang berdiri di kawasan Argasunya, menurutnya, maka kawasan ini akan hidup dan perekonomian bisa tumbuh.
BACA JUGA:Aurat Politik